Jakarta, Pahami.id —
Calon Wakil Gubernur Banten Natakusumah meninggal menyinggung persoalan monopoli salah satu partai di Banten dalam perdebatan perdana Pilkada Banten 2024.
Dimyati mendampingi Andra Soni melawan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.
“Inilah yang terjadi, yaitu monopoli kegiatan di bidang pendapatan dan pembiayaan. Lihat Banten. Permasalahan yang terjadi di Banten adalah terjadi monopoli yang tidak biasa,” kata Dimyati dalam debat tersebut.
Dimyati menyoroti beberapa proyek di Banten yang tidak bersih sejak awal pengerjaannya.
Ia mengatakan, hal tersebut menjadi permasalahan di Banten selama ini karena tidak adanya transparansi dari pemerintah.
“Dari awal tidak transparan, dari awal perencanaannya tidak tepat. Perencanaannya tidak top-down, tidak untuk kepentingan kelompok atau pengusaha,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ade Sumardi menegaskan transparansi adalah suatu keharusan.
Ia tumbuh besar saat menjadi anggota DPRD Lebak. Ia merupakan penggagas pembentukan Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP).
Jadi transparansi bukan sekedar lipstik, bukan sekedar slogan, kata Ade.
Menjawab lagi, Dimyati mengatakan, transparansi tidak hanya di mulut.
Ia kemudian menyebutkan, praktik tata kelola perusahaan yang baik harus dimulai dari pribadi yang bersih dan tidak memiliki permasalahan hukum.
“Jadi kalau keluarganya ada masalah hukum, dia juga punya tugas dan tanggung jawab. Karena itu, pemerintahan yang baik “Hal itu bisa tercapai dengan baik jika pemerintahnya bersih, jika bersih, jika benar-benar melaksanakannya sesuai proses hukum yang benar,” kata Dimyati.
(mnf/fra)