Jakarta, Pahami.id –
Paduan suara Komisaris Kompolik Anam mengungkapkan bahwa polisi telah mengungkap misteri isi kantong plastik hitam yang dibawa dan diduga dilepas Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri) Arya Daru alias ADP (39) malam sebelum dia meninggal dengan wajah dalam rekaman.
Ini disajikan oleh Anam setelah bertemu dengan penyelidik dari Direktorat Polisi Metro Jaya tentang Investigasi Kriminal pada hari Selasa (7/22).
“Apa pun pertanyaan tentang isinya, kami ditunjukkan dalam hal apa pun, bagaimana mereka membukanya, bagaimana prosedur diperlakukan, karena itu adalah bagian dari item, bukti, prosedur juga ditunjukkan,” kata Anam.
Dalam perekaman video CCTV, ADP terlihat memasuki asrama pada 23,23 WIB pada hari Senin (7/7). Pada 23.24 WIB, ADP terlihat keluar dari asrama dan membawa tas hitam.
ADP kemudian kembali tanpa membawa retakan hitam. Dia dimasukkan kembali ke ruang asrama pada 23,25 WIB.
Tidak hanya itu, kata Anam, polisi juga menjelaskan bukti rekaman saluran kuning yang tertutup atau dibungkus di kepala korban.
“Seperti apa posisi rekaman itu, jadi alat lain atau barang -barang lain yang terkait dengan insiden itu jauh lebih lengkap,” katanya.
Anam mengatakan polisi hanya menunggu keputusan otopsi untuk mengungkapkan kasus kematian. Polisi juga menggambarkan proses penyelidikan yang telah dilakukan hingga saat ini. Termasuk, bukti yang disita oleh pihak berwenang.
“Kami mendeteksi contoh CCTV di asrama, karena apa yang tersebar di publik hanyalah bagian dari kegiatan ini, kami memeriksa apakah itu, sepertinya, itu tidak lengkap meskipun CCTV ditarik selama beberapa hari oleh polisi metro,” kata Anam.
Pada bukti CCTV, kata Anam, juga menunjukkan bagaimana aktivitas korban suatu hari ditemukan mati.
“Aktivitas almarhum, di pagi hari, pada hari ke -7, pada tanggal 7 untuk bekerja sampai mereka memasuki pondok, kami dijelaskan secara rinci dengan bukti digital yang sangat rapi dan terperinci, pada titik ini, pada titik ini, kami diberi akses yang sangat baik,” katanya.
Anam mengirimkan, dalam proses penyelidikan, polisi tidak hanya melakukan ujian di wisma dan kamar. Namun, juga di beberapa lokasi lain.
“Spektrum tempat yang terdeteksi bukan hanya tempat kejadian kejahatan, rumah kos, tetapi ada beberapa tempat dan kami memiliki penjelasan lengkap.
Anam atas dasar itu, Anam mengatakan pengungkapan kematian Kementerian Luar Negeri hanya menunggu keputusan otopsi forensik.
“Kami hanya melihat otopsi ini, sebenarnya ada otopsi, ada otopsi standar yang biasanya kami lihat.
Kementerian Luar Negeri Indonesia diplomat ahli, Arya Daru Pangkuni ADP (39) ditemukan tewas dengan wajah atau selotip yang terpisah di sebuah rumah asrama di Jalan Gondangdia Small, Menteng, Jakarta Tengah, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 Wib.
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda -tanda kekerasan di tubuh korban. Selain itu, polisi juga mengatakan bahwa para korban juga hilang.
Polisi juga tidak menemukan tanda -tanda pembunuhan dalam kasus ini. Menurut pernyataan istri, korban diketahui memiliki riwayat gerd dan kolesterol. Namun, untuk kepastian yang terkait dengan penyebab kematian, masih menunggu otopsi. Termasuk, hasil pemeriksaan histopatologis dan toksik.
(Dis/dal)