Berita Miris Warga Gaza Cari Keluarga yang Hilang saat Gencatan Senjata

Jakarta, Pahami.id —

Penghuni GazaPalestina, banyak yang kembali ke rumah mereka ketika Israel dan kelompok Hamas menyetujui gencatan senjata.

Salah satunya adalah keluarga Iman Abuhassira yang berhasil kembali ke tanah air setelah terpisah dari keluarganya selama kurang lebih satu bulan akibat invasi Israel ke Jalur Gaza.

Abuhasssira tinggal di daerah Al-Nasr Kota Gaza sebelum invasi. Kini, ia tinggal di rumah orang tuanya di lingkungan Syekh Radwan bersama ayah, ibu, dan empat saudara kandungnya.

“Saya pikir saya tidak akan pernah melihat mereka lagi,” kata Iman Abuhassira Mata Timur TengahSelasa (28/11).

Wanita berusia 28 tahun itu terpisah dari keluarganya karena pemboman Israel yang tiada henti di Gaza. Selain itu, jalur komunikasi dan internet di Gaza juga beberapa kali diputus oleh Israel.

[Gambas:Video CNN]

Artinya Abuhassira tidak bisa bertemu dan berkomunikasi dengan anggota keluarganya.

Maka, ketika Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata, Abuhassira memanfaatkan kesempatan itu untuk pulang.

Hanya ada satu tempat yang ia yakini dapat mempersatukan dirinya dengan keluarganya, yaitu rumah orang tuanya.

“Saya membawa anak-anak saya dan menginap di rumah keluarga saya,” kata Abuhassira.

“Suami saya mengunjungi keluarganya untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar satu bulan,” lanjutnya. “Saya tidur di rumah keluarga selama dua hari, lalu mengikuti suami saya.”

Ribuan warga Gaza telah meninggalkan rumah mereka setelah menjadi sasaran serangan brutal Israel sejak invasi dimulai pada 7 Oktober.

Mereka mencari tempat berlindung, di antaranya kamp pengungsian atau rumah sakit.

Jalur Gaza kini memasuki hari keenam perpanjangan gencatan senjata yang disepakati Israel dan kelompok Hamas. Gencatan senjata ini akan berakhir pada hari ini, Rabu (29/11).

Sebelumnya, Israel dan Hamas telah menerapkan gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung pada 24-27 November.

Warga sipil di Gaza memanfaatkan waktu tenang ini untuk kembali ke rumah mereka, baik berkumpul kembali dengan keluarga mereka atau mencari mereka di bawah reruntuhan.

(pra)