Berita Militer Myanmar Bisa Pecah jika Eksekusi Mati 3 Jenderal yang Kalah

by


Jakarta, Pahami.id

junta militer Myanmar disebut tidak tertib jika mereka terus mengeksekusi ketiga jenderalnya yang kalah dari pasukan pemberontak di negara bagian Shan.

Pernyataan tersebut dilontarkan mantan perwira militer Myanmar, Win Naing Soe, yang membelot dari junta pimpinan Min Aung Hlaing.


“Jika tentara menyerah dan dihukum setelah dideportasi, mereka dapat berpikir untuk bergabung dengan gerakan revolusioner atau melarikan diri,” kata Naing Soe seperti dikutip orang Irawadi.

Ia menilai hukuman berat tersebut jelas membuat junta militer Myanmar melemah.

Sebelumnya, pada awal Januari lalu, enam perwira berpangkat brigadir jenderal yang menyerah dari Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) di negara bagian Shan, dekat perbatasan Tiongkok.

Keenam komandan tinggi berpangkat brigadir jenderal itu sebelumnya ditugaskan di pusat komando Kokang junta Myanmar di Kota Laukkai, Shan.

Sebanyak sekitar 2.400 tentara junta militer menyerah dari pasukan pemberontak. Sebanyak 200 perwira termasuk enam jenderal juga terpaksa menyerah.

Anggota junta militer Myanmar dan keluarganya diminta meninggalkan Kota Laukkai.

Secara spesifik, enam jenderal tersebut dipulangkan ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

AFP mengabarkan bahwa enam jenderal tersebut langsung ditangkap oleh tentara Myanmar.

Sementara itu, media Myanmar orang Irawadi melaporkan bahwa tiga dari enam jenderal telah dijatuhi hukuman mati. Sumber junta mengatakan kepada media bahwa tiga orang lainnya menjalani hukuman seumur hidup.

Mereka yang divonis hukuman mati antara lain Kepala Staf Angkatan Darat Brigjen Moe Kway Thu, Pj Kepala Daerah Administratif Otonomi Kokang Brigjen Tun Tun Myint, dan Komandan Divisi 55 Brigjen Zaw Myo Win.

Mereka yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Insein Yangon termasuk Brigadir Jenderal Aye Min Oo, Brigadir Jenderal Thaw Zin Oo, dan Brigadir Jenderal Aung Zaw Lin. Masing-masing menjabat sebagai kepala pusat operasi 14, 16, dan 12 di Shan.

Keenam jenderal tersebut didakwa berdasarkan hukum militer karena meninggalkan jabatan mereka dengan cara yang memalukan.

Mantan kapten tentara Myanmar yang membelot ke Kaung Thu Win menceritakan Orang Irawaddy bahwa tentara menjatuhkan hukuman mati kepada prajurit yang meninggalkan medan perang.

(membaca)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);