Berita Mgr Paskalis Syukur, Uskup Bogor yang Tolak Jabatan Kardinal dari Paus

by


Jakarta, Pahami.id

Uskup Fransiskan Indonesia, Mgr Paskalis Bruno Syukur, menolak posisi kardinal yang ditawarkan para pemimpin Gereja Katolik Dunia di Vatikan Paus Fransiskus.

Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan penolakannya menunjuk Bapak Thanksgiving pada Selasa (22/10).


Namun Bruni tidak menjelaskan alasan penolakan Sukur. Dia hanya mengatakan keputusan untuk “melayani Gereja dan umat Tuhan” adalah sebuah pilihan, menurut Vatican News.

Profil Paskalis Bruno Syukur

Paskalis Bruno Syukur lahir di Ranggu, Keuskupan Ruteng, Pulau Flores, Indonesia pada tanggal 17 Mei 1962.

Setelah mengenyam pendidikan sekolah dasar, Bruno kemudian melanjutkan pendidikan dasar dan menengahnya di Sekolah Menengah Pius XII Kisol, Kabupaten Manggarai Timur, pada tahun 1975.

Pendidikan Bruno tidak berhenti sampai di situ. Setelah tamat SMA, ia melanjutkan studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Kemudian, untuk memperkuat visi keagamaannya, ia juga belajar di Jurusan Teologi Sekolah Teologi Yogyakarta.

Bruno sendiri sudah memulai perjalanannya di dunia spiritual sejak tahun 90an. Misalnya, pada tahun 1991 hingga 1993, ia menjabat sebagai pastor di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura (Papua Barat).

Kemudian, pada tahun 1993 hingga 1996, ia belajar Sarjana Spiritualitas di Antonianum di Roma.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menjadi Magister Pemula di Depok pada tahun 1996 hingga 2001. Selain itu, pada tahun 2001 hingga 2001 ia juga menjadi Wali Komunitas Fransiskan di Depok dan anggota Dewan Daerah.

Pada tahun 2001 hingga 2009, beliau menjabat sebagai Menteri Komando Daerah di Indonesia. Pada tahun 2009, beliau diangkat sebagai Penentu Umum untuk Asia dan Oseania di Roma.

Pada tanggal 21 November 2013, Paus Fransiskus Vatikan mengangkatnya menjadi Uskup Keuskupan Bogor. Dia kemudian memegang posisi tersebut hingga sekarang.

(gas/bac)