Berita Mentrans Ubah Fokus Transmigrasi Jadi Pusat Ekonomi Berbasis Potensi

by
Berita Mentrans Ubah Fokus Transmigrasi Jadi Pusat Ekonomi Berbasis Potensi


Jakarta, Pahami.id

Pengembangan kawasan transmigrasi akan mengubah fokus dari perpindahan penduduk menjadi konsentrasi, kemudian dilanjutkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berdasarkan potensi daerah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat berkunjung ke Kawasan Transmigrasi Sano Nggoang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (14/11).

“Saya akan menjelaskan paradigma (perspektif) baru transmigrasi hari ini. Konsep transmigrasi meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia, melalui pemusatan penduduk.


Pada saat itu, Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang bertugas di Kawasan Transmigrasi Komodo Sano Nggoang juga memaparkan hasil penelitian lapangan mengenai potensi Kawasan dan Upt Longge Sano Nggoang, termasuk peluang pengembangan pertanian dan pelatihan masyarakat untuk dapat mengakses peluang kerja.

Pandya selaku anggota TEP UNPAD menilai Unit Solusi Transmigrasi (UPT) Longge mempunyai potensi yang tinggi untuk mengembangkan perkebunan kemiri dan coklat yang diprediksi dapat menyuplai daerah lain.

“Kalau melihat potensinya sangat jelas, itu sebagai kawasan pendukung pariwisata yang ada jalan wisatanya dari Labuan Bajo sampai Golo Mori, jadi kalau mau bicara pengembangan ekonomi, kita bisa melakukan pelatihan-pelatihan lalu siap menuju ke arah itu,” kata Pandya.

Iftitah mengatakan, program TEP Kementerian Transmigrasi akan diperkuat untuk membantu masyarakat dalam bidang pendidikan, peningkatan keterampilan, dan pengembangan usaha lokal.

“Saya akan menempatkan Patriots di sana selama 2 tahun, apa yang akan mereka lakukan? Mereka kemudian akan memiliki gelar master tetapi sambil membimbing masyarakat, membantu masyarakat setiap hari.

Di akhir diskusi, Iftitah menegaskan, kesejahteraan di kawasan transmigrasi harus dirasakan oleh seluruh warga, bukan hanya transmigran saja.

“Insentif dan kesejahteraan itu bukan hanya milik transmigran saja, tapi milik masyarakat transmigrasi. Sekali lagi saya bilang mudah, tidak mudah untuk dilakukan, tapi kalau niat kita baik, niat kita bersih, pasti ada jalan.

Dalam pertemuan tersebut, warga transmigran juga mengadukan beberapa permasalahan kepada Iftitah yang berjanji akan segera mencari solusinya, termasuk terkait hak pengelolaan tanah (HPL). Menanggapi hal tersebut, Iftitah menyatakan akan mendiskusikannya dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

(rea/rir)