Berita Menteri Sayap Kanan Israel Ingin Bangun Sinagog di Kompleks Al Aqsa

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir konon sedang membangun sinagoga di Kompleks tersebut Al-AqsaKota Tua Yerusalem.

Rencana Ben Gvir muncul saat wawancara dengan media Israel, Radio Militer Israel, dan dikutip oleh berbagai media termasuk Al JazeeraSenin (26/8).


Ben Gvir mengatakan hukum Israel tidak membedakan hak beragama orang Yahudi dan Muslim di tempat suci tersebut.

“Kebijakan di Temple Mount mengizinkan doa, titik,” kata Ben Gvir seperti dikutip Zaman Israel.

Ketika ditanya apakah ia akan membangun sinagoga di lokasi Kompleks Al Aqsa, Ben Gvir menjawab “Ya.”

Menteri sayap kanan itu juga mengatakan, narasi serupa telah disampaikannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Saya sudah sampaikan secara sederhana bahwa tidak akan ada diskriminasi di Temple Mount, sebagaimana umat Islam bisa salat di Tembok Barat,” kata Ben Gvir.

Kompleks Al Aqsa terletak di atas bukit Kota Tua. Kawasan tersebut merupakan tempat suci bagi tiga umat agama yaitu Islam, Yudaisme, dan Kristen.

Orang-orang Yahudi menyebut situs suci itu sebagai Temple Mount.

Seruan Ben Gvir mendapat berbagai kritik dan kecaman dari pejabat Israel.

Salah satunya adalah Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel. Dia meminta Netanyahu mencopot Ben Gvir dari jabatannya saat ini.

Arbel juga mengingatkan, pemikiran yang tidak komprehensif bisa berujung pada pertumpahan darah.

“Komentar Ben Gvir yang tidak bertanggung jawab menimbulkan keraguan terhadap aliansi strategis Israel dengan negara-negara Islam sebagai bagian dari aliansi melawan poros jahat Iran,” ujarnya.

Pemimpin partai oposisi Perpaduan Nasional, Benny Gantz, juga mengecam kejadian tersebut. Ia mengatakan, dirinya tidak bisa berharap banyak pada Netanyahu yang membiarkan para provokator bertindak sesuai ambisi pribadinya.

Jika dibiarkan, situasi ini bisa membawa Israel “ke ambang kehancuran.”

Ia juga memperingatkan bahwa keinginan Ben Gvir berbahaya bagi aliansi strategis Israel seperti negara-negara Arab.

Menanggapi kegaduhan Ben Gvir, Kantor PM Israel menegaskan bahwa “tidak ada perubahan terkait status quo di Temple Mount.”

Berdasarkan perjanjian, ibadah non-Muslim dilarang diadakan di Masjid Al Aqsa.

(isa/bac)