Berita Menteri HAM Brasil Dipecat Buntut Tuduhan Pelecehan Seksual

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva memecat Menteri Hak Asasi Manusia Silvio Almeida pada Jumat (6/9). Hal ini dilakukan menyusul dugaan Almeida melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa perempuan, termasuk seorang rekan kabinet.

Skandal tersebut telah memicu kemarahan di Brazil dan merupakan skandal pertama yang melibatkan anggota pemerintahan Lula sejak veteran sayap kiri itu kembali berkuasa pada tahun 2023.


“Mengingat tuduhan serius terhadap Menteri Silvio Almeida dan setelah memanggilnya untuk berbicara, Presiden Lula memutuskan memecat Kepala Kementerian Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan,” demikian keterangan resmi presiden.

“Presiden menganggap kemungkinan menteri tetap menjabat tidak dapat dipertahankan, mengingat sifat tuduhan tersebut,” tambah pernyataan itu, seperti dilansir AFP.

Situs berita Metropoles melaporkan pada Kamis (5/9) bahwa asosiasi perempuan Brasil Me Too telah menerima pengaduan terhadap Almeida dari beberapa perempuan, termasuk Menteri Kesetaraan Rasial Anielle Franco.

Me Too Brasil membenarkan laporan tersebut dan mengatakan bahwa perempuan yang terlibat telah “menerima dukungan psikologis dan hukum.”

[Gambas:Video CNN]

Polisi federal mengatakan mereka akan menyelidiki tuduhan tersebut. Sementara itu, komisi etik presiden menyatakan telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan tersebut.

Almeida adalah seorang pengacara berusia 48 tahun dan profesor universitas yang dianggap sebagai salah satu intelektual terkemuka Brasil

Dia menepis tuduhan pelecehan tersebut dan menyebutnya sebagai “kebohongan” yang dimaksudkan untuk mencoreng citra “seorang pria kulit hitam yang memegang posisi penting dalam jabatan publik.”

Anielle Franco, 40, seorang jurnalis yang juga berkulit hitam, belum berkomentar secara terbuka mengenai pengungkapan tersebut.

Franco adalah saudara perempuan anggota dewan Rio de Janeiro dan aktivis hak asasi manusia Marielle Franco, yang dibunuh pada tahun 2018, dalam kejahatan yang menyebabkan kemarahan global.

Sebelum bertemu Almeida pada Jumat (6/9), Lula sempat memberikan peringatan keras mengenai kemungkinan adanya pelecehan seksual di timnya.

“Yang bisa saya katakan adalah siapa pun yang melakukan pelecehan tidak bisa tetap berada di pemerintahan,” katanya kepada stasiun radio Difusora Goiania di Brasil, sambil menekankan hak Almeida untuk dianggap tidak bersalah.

Hal ini terjadi sehari setelah pemerintah mengakui “keseriusan” tuntutan yang diajukan terhadap menteri tersebut dan berjanji bahwa tuntutan tersebut akan ditangani “dengan ketegasan dan kecepatan yang diperlukan dalam situasi yang berpotensi menimbulkan kekerasan terhadap perempuan.”

Istri Almedia, Edneia Carvalho, yang memiliki seorang putri berusia satu tahun, menggambarkan tuduhan terhadap menteri tersebut sebagai “tidak adil” dan “tidak masuk akal” di Instagram.

Meskipun ini adalah skandal pertama yang melibatkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang anggota pemerintahan Lula, ini bukan pertama kalinya salah satu menterinya dituduh melakukan kejahatan.

Pada Juni 2024, polisi federal merekomendasikan agar Menteri Komunikasi Juscelino Filho didakwa melakukan korupsi dan konspirasi kriminal.

Filho membantah tuduhan tersebut dan sejauh ini tetap mempertahankan pendiriannya.

(AFP/Kris)