Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono Mempertimbangkan almarhum para pemimpin Katolik di dunia, Paus Francissebagai sosok yang sangat prihatin dalam kemanusiaan.
“Kami mengatakan dia menyesali kematian Paus Francis sore ini,” kata Menteri Luar Negeri Sgiono dalam sebuah pernyataan.
“Dia adalah tokoh yang sangat prihatin dalam kemanusiaan, sangat dekat dengan bersemangat untuk mencintai, kepada orang lain yang luar biasa,” tambah Suaono.
Sugiono juga mengatakan bahwa partainya sekarang meminta Vatikan, apakah akan ada layanan massal yang mengundang perwakilan dari negara asing.
Paus Francis meninggal pada hari Senin (4/21) di pagi hari Vatikan, pada usia 88 tahun. Paus meninggal setelah dirawat selama lebih dari sebulan karena pneumonia ganda.
“Saudara -saudara tercinta, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian ayah Paus Francis,” kata Kardinal Kevin Farrel dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh otoritas Vatikan di saluran Telegram.
“Pagi ini pukul 7.35 pagi, Uskup Roma Francis kembali ke rumah ayahnya. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan gerejanya,” kata pernyataan Vatikan.
Sebelum dia meninggal, Paus Fransiskus menghadiri Misa Paskah pada hari Minggu (4/20) dan mengejutkan umat Katolik.
Dalam pesannya, Paus menekankan pentingnya kebebasan berpikir, agama, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Dia juga mengutuk peningkatan anti-Semitisme dan menyebut situasi di Gaza sebagai “dramatis dan mengkhawatirkan.”
(DNA)