Berita Menlu Retno Beber Dosa Israel sampai Rencana Rahasia Netanyahu di Gaza

Jakarta, Pahami.id —

Di hadapan Mahkamah Internasional, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan serangkaian fakta penting tentang invasi Israel di dalam Palestina.

Sementara itu, di tengah kecaman dunia atas agresi Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana masa depannya di Gaza.

Berikut rangkuman International Flash hari ini, Senin (26/2).

Pada sidang Mahkamah Internasional di Den Haag, Jumat (23/2), Menlu Retno menyampaikan pernyataan lisan untuk membantu pengadilan merumuskan fatwa mengenai akibat hukum dari kebijakan ilegal Israel di Palestina.

Beberapa poin tersebut antara lain Israel melanggar hukum, Israel menghalangi proses perdamaian, ICJ harus mengeluarkan konsekuensi hukum, dukungan kuat Indonesia terhadap hak-hak Palestina, dan menegaskan bahwa Israel harus segera meninggalkan Palestina.

Saya ulangi, mereka harus mundur sekarang! Israel juga wajib melakukan reparasi kepada Negara Palestina dan rakyat Palestina,” tegas Retno.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik PBB dan negara-negara Barat karena hanya melihat kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza selama 140 hari terakhir.

Erdogan menilai PBB dan negara-negara Barat tidak berdaya mencegah aksi militer brutal Israel terhadap masyarakat Gaza yang tidak berdaya.

“Ini telah mencapai tingkat yang tidak bisa dilakukan Dewan Keamanan PBB. Mereka tidak bisa meminta gencatan senjata segera,” kecam Erdogan, berbicara pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di provinsi Sakarya, barat laut Turki, seperti dikutip Anadolu, Minggu. ( 25/2 ).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana masa depannya setelah melenyapkan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Netanyahu ingin menerapkan “demiliterisasi menyeluruh” di wilayah tersebut, termasuk dengan menutup perbatasan selatan wilayah tersebut dengan Mesir, serta merombak sistem administrasi publik dan pendidikan di Gaza.

Rencana tersebut muncul ketika Israel mengirim tim perunding, yang dipimpin oleh Direktur Mossad David Barnea, ke Paris pada hari Jumat untuk melakukan pembicaraan mengenai potensi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang dapat mengakhiri perang empat bulan tersebut.

Lebih dari 29.000 orang telah tewas di Gaza sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut. Serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang di Israel, menurut pihak berwenang Israel.

(tim/dna)