Jakarta, Pahami.id —
Menteri Perhubungan Korea Selatan Park Sang Woo mengumumkan bahwa ia berniat mengundurkan diri untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut Air Jeju yang menewaskan 179 orang.
Dalam jumpa pers Selasa (7/10), Park mengaku memikul tanggung jawab besar atas kecelakaan fatal tersebut.
“Saya merasakan tanggung jawab besar atas bencana ini,” kata Park seperti dikutip Reuters.
Dia juga menegaskan bahwa dia akan menemukan waktu yang tepat untuk mundur setelah menghadapi seluruh situasi saat ini.
Sebuah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan fatal pada Minggu (29/12) setelah melakukan pendaratan darurat tanpa roda pendaratan di Bandara Internasional Muan.
Pesawat menabrak beton yang mengelilingi pagar bandara dan meledak, menewaskan 179 orang, termasuk empat awak kabin. Hanya dua awak kabin yang selamat dari tragedi tersebut.
Kementerian Perhubungan mengatakan pihaknya akan meningkatkan keselamatan sistem pendaratan bandara yang menurut para ahli berkontribusi terhadap kecelakaan itu.
Pakar keselamatan udara mengatakan beton tersebut, yang dirancang untuk mendukung antena localizer untuk memandu pendaratan ketika jarak pandang buruk, terlalu kaku dan terlalu dekat dengan landasan pacu.
Wakil Menteri Transportasi Penerbangan Sipil, Joo Jong Wan, mengakui tindakan keselamatan saat membangun beton belum cukup. Namun beton tersebut dibuat sesuai peraturan Korea Selatan dan peraturan luar negeri.
Polisi kini menyelidiki bagaimana beton atau tanggul itu dibangun.
Investigasi terhadap jatuhnya Boeing 737-800 masih berlangsung sejak digelar pekan lalu. Penyelidik telah menemukan beberapa bulu di salah satu mesin, yang membenarkan dugaan bahwa ada serangan burung yang dialami pesawat sebelum kejadian.
Masih belum ada jawaban mengapa roda pendaratan pesawat tidak terbuka saat kapal terbang tersebut mendarat. Belum diketahui juga apa yang menyebabkan pilot terburu-buru melakukan pendaratan darurat setelah menara pengawas memperingatkan potensi serangan burung.
Para ahli mengatakan serangan burung biasanya tidak menyebabkan kerusakan pada roda pendaratan.
(blq/rds)