Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar finalis pemimpin paling korup di dunia versi organisasi non-pemerintah, Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP).
OCCRP merilis daftar tersebut pada Selasa (31/12) dalam laporannya “Orang-orang Korup tahun 2024” yang memenangkan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Daftar terakhir koruptor dunia ada di kolom kecil di antara pemberitaan tentang Al Assad. Dalam daftar tersebut, beberapa tokoh dunia selain Jokowi disebut-sebut menjadi finalis, yakni Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani.
“Kami meminta nominasi dari pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain di seluruh jaringan global OCCRP,” tulisnya. OCCRP.
Apa itu lembaga OCCRP?
OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalisme investigatif terbesar di dunia yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.
Dilaporkan dari situs web OCCRPlembaga ini mempunyai visi mengenai dunia yang lebih terinformasi dimana kehidupan, penghidupan dan demokrasi tidak terancam oleh kejahatan dan korupsi.
Sementara itu, misi OCCRP adalah menyebarkan dan memperkuat jurnalisme investigatif di seluruh dunia “dan mengungkap kejahatan dan korupsi sehingga warga negara dapat meminta pertanggungjawaban pihak berwenang.”
OCCRP adalah organisasi yang dibentuk oleh 24 pusat investigasi nirlaba. Lembaga-lembaga ini tersebar di Eropa, Afrika, Asia dan Amerika Latin.
OCCRP didirikan oleh Drew Sullivan dan Paul Radu. Organisasi ini telah terlibat dalam peliputan spyware Kebocoran data Pegasus dan Panama Papers.
Selama beroperasi, OCCRP telah menyebabkan lebih dari 702 pejabat dunia mengundurkan diri atau diberhentikan sementara. Laporan lembaga tersebut telah menghasilkan lebih dari 620 dakwaan, hukuman ganda, dan lebih dari 100 aksi korporasi.
Bersambung di halaman berikutnya…