Berita Megathrust Mengancam, Bogor Keluarkan Edaran Peringatan Gempa Bumi

by


Jakarta, Pahami.id

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat mengeluarkan peringatan edaran tentang kesiapsiagaan bencana. gempa bumi. Surat ini ditujukan kepada para kepala mukim dan kepala desa untuk membantu masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan sebelum, saat dan pasca bencana.

Sekretaris Daerah Ex officio, Kepala BPBD Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, peringatan ini dikeluarkan setelah memperhatikan data pantauan BMKG yang menunjukkan tren peningkatan aktivitas gempa di Indonesia yang mirip dengan Nenkai Megathrust, Jepang, dengan dua Megathrust di Indonesia.

“Melanjutkan hal tersebut, kami meminta bantuan camat dan lurah se-Kota Bogor untuk mempersiapkan langkah nyata peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi,” ujarnya di Bogor, Minggu, (1/1/2021). 9) seperti dikutip dari di antara.


Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi menjelaskan, yang perlu diwaspadai di Indonesia adalah Megathrust Celah Seismik Selat Sunda (M8.7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8.9).

Untuk kesiapsiagaan bencana, BPBD mengajak masyarakat menyiapkan rencana penyelamatan diri jika terjadi gempa. Diantaranya, melakukan latihan yang bermanfaat saat menangani puing-puing akibat gempa.

“Serta penyediaan alat pemadam kebakaran, perlengkapan keselamatan standar dan perbekalan kesehatan serta pembangunan rumah tahan gempa dengan pondasi yang kuat,” ujarnya.

Kemudian, kata dia, masyarakat diimbau mencari informasi risiko gempa dengan mengikuti media sosial resmi instansi terkait seperti BMKG, BPBD, dan Pemkot Bogor. Serta menyiapkan rencana evakuasi, menentukan jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara, merencanakan perkuatan rumah tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana.

Saat terjadi gempa, kata Syarifah, masyarakat diminta berlindung di bawah meja untuk menghindari benda jatuh, dengan tetap melindungi kepala dan segera pergi ke tempat terbuka.

Hindari penggunaan lift dan eskalator, gunakan tangga darurat, jangan berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik, atau bangunan yang bisa runtuh. Termasuk mengidentifikasi bagian bangunan yang memiliki struktur kuat seperti sudut bangunan, ujarnya.

Terakhir, Syarifah mengatakan, sebagai langkah pascabencana, masyarakat perlu mewaspadai gempa susulan, mengecek adanya kebakaran dan potensi bencana kebakaran. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari bangunan dan hindari daerah rawan longsor.

Pasca gempa, kata Syarifah, perlu dipastikan bangunan mana yang aman untuk dimasuki atau ditinggali. Jika ingin mendirikan tenda keluarga di sekitar rumah, hindari kemungkinan robohnya bangunan.

“Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber resmi BNPB, BMKG atau BPBD dan tidak terpengaruh isu penipuan atau menyebarkannya kepada orang lain,” ujarnya.

(Antar/mikrofon)