Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dinamai menurut nama Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sebagai “tukang jagal Gaza” dan menuduhnya menyebarkan anti-Semitisme ke seluruh dunia.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional Turki, Erdogan menilai kehadiran Netanyahu berbahaya tidak hanya bagi Palestina, tapi juga bagi orang Yahudi di seluruh dunia.
“Netanyahu telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai penjagal Gaza,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional pada Rabu (29/11).
“Netanyahu membahayakan keselamatan semua orang Yahudi di dunia dengan mendukung anti-Semitisme melalui pembunuhan yang dilakukannya di Gaza.”
Dalam pidatonya, Erdogan bahkan mengancam Netanyahu akan merusak hubungan bilateral Israel dan Turki yang telah pulih dalam beberapa tahun terakhir.
Turki dan Israel baru saja mengangkat kembali duta besar mereka setelah hubungan keduanya tegang selama satu dekade terakhir.
Ankara dan Tel Aviv juga menjajaki pengembangan hubungan dagang yang lebih erat dan proyek energi baru yang dapat membantu membangun kepercayaan antara kedua negara dalam jangka panjang.
Namun agresi Israel terhadap Palestina sejak 7 Oktober menyebabkan Turki memanggil kembali utusannya di Tel Aviv sebagai protes atas tindakan brutal Netanyahu di Gaza.
Dalam pidatonya, Erdogan juga menuduh Israel mempersulit upaya gencatan senjata di Jalur Gaza. Saat ini, Israel dan Hamas sedang menerapkan gencatan senjata sementara di Gaza.
Gencatan senjata berlangsung pada Jumat (24/11) dan diperpanjang hingga Kamis (30/11). Terbaru, Hamas dan Israel diprediksi akan melakukan negosiasi keras untuk memperpanjang gencatan senjata setidaknya hingga tiga hari ke depan.
Wacana ini memungkinkan lebih banyak lagi sandera Hamas dan tahanan Palestina di Israel yang dibebaskan.
Erdogan mengatakan pemerintah Netanyahu mempersulit upaya tersebut dengan terus membahas rencana untuk melenyapkan Hamas.
“Namun, pernyataan yang dibuat oleh pemerintahan Netanyahu menghilangkan harapan kami bahwa jeda kemanusiaan akan diubah menjadi gencatan senjata yang langgeng,” kata Erdogan seperti dikutip. AFP.
Turki merupakan salah satu negara Islam yang mengecam keras Israel dan membela Palestina. Sebelumnya, Erdogan telah menyatakan Israel sebagai negara teroris menyusul invasi brutalnya ke Gaza yang kini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Erdogan juga menentang klaim Israel saat ini bahwa kelompok Hamas bukanlah kelompok teroris, melainkan organisasi pembebasan yang berupaya memperjuangkan dan melindungi tanah dan negaranya sendiri.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);