Jakarta, Pahami.id —
Raja Belanda Willem-Alexander resmi menunjuk mantan kepala intelijen Dick Schoof sebagai perdana menteri baru, Selasa (2/7).
Dick Schoof kini resmi menggantikan Mark Rutte yang sudah 14 tahun berkuasa di Tanah Air.
AFP lapor Schoof menghadirkan menteri kabinetnya kepada Raja di Oranjezaal. Semua menteri satu per satu bersumpah setia kepada raja dan konstitusi.
Penunjukan Schoof terjadi tujuh bulan setelah pemimpin sayap kanan Geert Wilders memenangkan pemilu Belanda November lalu. Kemenangan tersebut mengejutkan seluruh Eropa karena Wilders merupakan sosok yang sangat kontroversial.
Ia cukup ekstrim dalam melontarkan pernyataan anti-Muslim dan Eurosceptic sehingga dianggap tidak layak memimpin Belanda.
Wilders akhirnya dicopot dari jabatan PM karena empat mitra koalisi setuju untuk bekerja sama dengan Schoof.
Menurut profesor pluralisme politik di Universitas Amsterdam, Sarah de Lange, Schoof telah berjanji untuk secara ketat menerapkan rencana perjanjian suaka. Di bawah kepemimpinan Schoof, Belanda akan semakin memperketat kebijakan suakanya.
Dick Schoof merupakan sosok yang memimpin penyelidikan Belanda atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17 di atas Ukraina yang saat itu sedang berperang, pada Juli 2014.
Seluruh penumpang pesawat tewas dalam kejadian tersebut. Dari total 298 penumpang, 196 di antaranya berkewarganegaraan Belanda.
Pesawat itu jatuh setelah terkena rudal BUK jarak menengah Rusia yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pejuang pro-Kremlin.
(blq/baca)
