Berita Malaysia Tangkap Pengemis WNI, Diduga Bisa Kantongi Rp33 Juta Sebulan

Jakarta, Pahami.id —

Departemen Imigrasi Johor, Malaysiamenangkap tujuh pengemis asing, beberapa di antaranya warga negara Indonesia (warga negara Indonesia), beroperasi di pasar malam Gelang Patah pada Selasa (30/1).

Surat kabar Malaysia Malaymail melaporkan bahwa operasi yang disebut Ops Bersama adalah operasi gabungan antara Departemen Imigrasi, Departemen Kesejahteraan Sosial Johor Baru dan Departemen Agama Islam Johor.

Dalam operasi tersebut, petugas menangkap dua pria dan wanita WNI, tiga pria penyandang disabilitas asal Kamboja, dan dua warga negara Thailand.

Ketujuh WNA ini disebut mengaku meminta sumbangan untuk mendanai sekolah agama.

Pengemis asing itu ditangkap karena menggunakan sumbangan untuk mendanai sekolah agama yang tidak ada, kata Direktur Departemen Imigrasi Johor, Baharuddin Tahir, seperti dikutip surat MelayuRabu (31/1).

Pengemis juga disebut-sebut memanfaatkan kecacatannya untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Ada di antara mereka yang berpenghasilan RM 300 sehari (setara Rp 998 ribu) dan RM10.000 (setara Rp 33 juta) sebulan, kata Baharuddin dalam keterangannya.

Penggerebekan ini dilakukan petugas menyusul adanya keluhan warga sekitar pasar malam mengenai keberadaan pengemis asing di sana.

Pukul 18.30 waktu Malaysia, petugas melakukan operasi dan berhasil mengendalikan warga negara Thailand dan Kamboja tersebut.

Sedangkan dua WNI baru ditangkap setelah petugas memeriksa kios yang beroperasi di pasar tersebut. Saat ditangkap, kedua WNI tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen resmi untuk tinggal di Malaysia, lapor Waktu Selat Baru.

Baharuddin mengatakan, orang asing tersebut melanggar Pasal 6 ayat 1c Undang-Undang Keimigrasian 1959/63 karena tidak memiliki izin sah untuk berada di Malaysia. Mereka juga melanggar Aturan 39 (b) dalam Peraturan Imigrasi tahun 1963 dengan tidak memperoleh izin masuk.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]