Jakarta, Pahami.id —
Lebih dari 2.000 orang dilaporkan masih tertimbun akibat tanah longsor di negara tetangga Indonesia, Papua Nuginiminggu lalu.
Total korban meninggal akibat longsor hingga saat ini berjumlah sekitar 670 orang.
Tanah longsor menghancurkan sebuah desa terpencil di dataran tinggi Papua Nugini. Pemerintah segera turun tangan dan meminta bantuan dunia internasional.
Sebuah desa di lereng bukit yang sebelumnya sibuk di Wilayah Enga tersapu tanah longsor dari Gunung Mungalo pada Jumat dini hari.
Longsor juga menimbun rumah dan warga yang masih tertidur.
“Longsor masih mengubur lebih dari 2.000 orang hidup-hidup dan menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan taman, melumpuhkan aktivitas perekonomian negara,” demikian pernyataan Pusat Bencana Nasional Papua Nugini dalam suratnya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dikutip dari AFP.
Bencana tersebut juga menutup akses utama menuju kawasan pertambangan emas Porgera.
Situasi masih belum stabil karena tanah longsor terus terjadi dan membahayakan warga serta tim penyelamat, demikian pernyataan Pusat Bencana Nasional Papua Nugini.
Warga dan tim penyelamat saat ini melakukan upaya penyelamatan dengan menggunakan alat seadanya seperti sekop dan tongkat untuk mencari jenazah yang tertimbun longsor.
Tumpukan tanah longsor bercampur bebatuan seukuran mobil, batang pohon, dan lumpur mengubur area terdampak hingga enam meter.
“Tanahnya masih longsor, bebatuan berjatuhan dari pegunungan,” kata pejabat badan migrasi PBB Serhan Aktoprak.
(tim/bac)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);