Berita Lithuania Tutup Bandara Lagi karena Insiden Balon, Konflik Makin Panas

by


Jakarta, Pahami.id

Bandara Internasional Vilnius di Lithuania Sekali lagi menghentikan operasinya pada Rabu waktu setempat karena munculnya balon mencurigakan di wilayah udara mereka. Peristiwa tersebut merupakan yang terbaru dari rangkaian kejadian serupa yang telah terjadi lebih dari 10 kali sejak awal Oktober.

Meluncurkan ReutersBandara yang terletak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Belarusia ini berulang kali ditutup setelah pihak berwenang mendeteksi balon misterius memasuki wilayah udara penting untuk penerbangan. Penutupan yang berulang kali membuat ribuan penumpang terlantar dan memperburuk ketegangan antara Vilnius dan Minsk.


Menurut pejabat Lituania, beberapa balon tersebut digunakan untuk menyelundupkan rokok dari Belarus. Namun pola kemunculan dan arahnya dianggap sebagai tindakan yang disengaja untuk mengganggu negaranya.

Kecurigaan tersebut diperkuat setelah Eropa memasuki fase siaga tinggi menyusul insiden drone yang menembus wilayah udara NATO dan meningkatkan ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina.

Disebut ‘serangan hibrida’

Mengutip berita berbahasa Arab, kejadian terakhir terjadi pada Sabtu malam dan berlangsung hingga pukul 11.00. Pihak berwenang mengatakan setidaknya 60 balon diluncurkan dari kawasan hutan di Belarus, dengan 40 di antaranya mencapai kawasan penting bagi keselamatan penerbangan.

Balon tersebut bahkan disinyalir diarahkan ke landasan secara berkala.

“Ini adalah serangan hibrida yang sangat sinis terhadap perekonomian kita, keamanan penerbangan, dan seluruh negara,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Lituania Taurimas Valys.

Di sisi lain, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sebelumnya mengatakan Belarus siap meminta maaf jika terbukti terlibat. Namun, pada hari Senin, Minsk menuduh Lithuania mengirim pesawat ke wilayah udaranya untuk memata-matai dan menyebarkan ‘materi ekstremis’.

Kementerian Luar Negeri Belarusia menelepon d’Affaires, Erikas Vilkanecas, dan meminta penjelasan dan penyelidikan. Mereka menyatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk mengambil tindakan untuk melindungi kedaulatan nasional.

Perdana Menteri Lituania Inga Ruginienė menegaskan, pihaknya belum menerima informasi apa pun yang menunjukkan keterlibatan Lituania dalam insiden drone tersebut.

Sejak Oktober, Lituania telah menutup perbatasannya dengan Belarus karena intrusi balon yang berulang kali. Minsk menanggapi tindakan ini dengan menahan lebih dari 1.000 truk kargo Lituania di Belarus.

Meskipun pemerintah Lituania kemudian membuka kembali perbatasannya karena tekanan dari perusahaan logistik, jumlah balon asing yang dilaporkan terus meningkat.

“Jika perlu, kami akan menutup perbatasan kembali, namun setiap langkah harus kami koordinasikan dengan mitra strategis,” kata Ruginien.

Mencari solusi

Untuk mengatasi situasi yang semakin mengganggu operasi dan perekonomian, pemerintah Lithuania telah menyediakan dana sebesar 1 juta euro untuk proyek-proyek yang dapat memperkuat pertahanan wilayah udara.

Salah satunya adalah pengembangan Intelligent Airspace Security System (IOEAS) yang dilakukan perusahaan IT Logika. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi objek sepanjang hari, termasuk kemampuan menembakkan laser berkekuatan tinggi untuk menjatuhkan balon dalam jumlah besar.

Teknologi prediksi lintasan dan identifikasi target akan menggunakan algoritma kecerdasan buatan yang dibantu dengan sensor dari radar hingga stasiun drone.

Langkah-langkah lain yang dipertimbangkan termasuk hukuman yang lebih berat bagi kegiatan yang berkaitan dengan penyelundupan rokok untuk mengakomodasi jadwal penerbangan.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk memindahkan penerbangan malam ke bandara lain seperti Kaunas,” kata Ignas Algirdas Dobrovolskas, penasihat perdana menteri.

“Saat ini fokus kami adalah membantu masyarakat dan dunia usaha,” ujarnya.

(sels/sel)