Berita Lima Pesan Gerakan Nurani Bangsa untuk Pemerintah Pascagelombang Demo

by
Berita Lima Pesan Gerakan Nurani Bangsa untuk Pemerintah Pascagelombang Demo


Jakarta, Pahami.id

Pergerakan hati nurani negara (GNB) Didorong oleh beberapa pemimpin agama nasional yang memberikan lima poin kewarganegaraan yang membahas situasi dan situasi kehidupan saat ini di Indonesia.

Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan bahwa ini adalah kelima kalinya GNB menyampaikan pesan nasional.

Pesan -pesan sebelumnya dikirim sebelum pemilihan pada bulan Februari tahun lalu, catatan 100 hari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sambil menangani undang -undang Angkatan Darat Indonesia (RUU TNI), dan memperingati peringatan 80 tahun Republik Indonesia ke -80 dari 80.


Kali ini pesan itu dikirim setelah gelombang demonstrasi yang dipicu oleh tunjangan perumahan perumahan untuk kekerasan petugas di beberapa kota Indonesia, termasuk Jakarta.

“Mengapa kita merasa perlu untuk mengirimkannya? Tentu saja, Anda dapat memahami perkembangan terbaru dalam keadaan dan keadaan rakyat kami.

Gerakan hati nurani negara ini didorong oleh Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Quraish Shihab, Kh. Ahmad Mustofa Bisri, mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Omi Komariah Nurcholish Madjid, Franz Magnis-Suseno SJ, Amin Abdullah, Bhikkhu Pannyavaro Mahathera, Alissa Wahid, Hakim Lukman Saifuddin, Karlina Rohima Supelli.

Kemudian Pendeta Jacky Manuputty, Pendeta Gomar Gultom, satu set Wibowo SJ, Erry Riyana Hardjapamekas, Ery Seda, Laode Moh Syarif, Makarim Wibisono, Komaruddin Hidides, Slamet Rahardjo.

Berikut ini pernyataan lengkap GNB:

GNB sebagai gerakan etis dan non -partisan menyampaikan pesan kepada presiden Republik Indonesia sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan sebagai berikut.

1. Kemanusiaan dan perpisahan kepada rakyat harus menjadi dasar orientasi utama dalam menciptakan dan mengimplementasikan kebijakan negara dalam mengelola kehidupan negara kita.

HMasukkan semua tindakan kekerasan dan penindasan dalam melakukan demonstrasi sebagai bagian dari kebebasan pendapat dan ekspresi.

2. Orang -orang marah karena mereka melihat beberapa keputusan elit, baik eksekutif, legislatif, yudisial dan penegakan hukum dan empati untuk beban tumbuh.

Oleh karena itu, kepala negara harus segera memimpin dan memerintahkan semua lembaga nasional untuk berperilaku berdasarkan nilai -nilai etika, kebahagiaan, dan prinsip -prinsip kesesuaian untuk memulihkan kepercayaan masyarakat yang lebih luas, dengan: dengan:

A. Memerintahkan polisi untuk segera mengevaluasi dan merestrukturisasi kepemimpinan dan kebijakan mereka agar tidak menyebabkan tindakan eksar yang melanggar hak asasi manusia dan konstitusi orang lain.

B. Mempertahankan stabilitas ekonomi negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menegakkan keadilan ekonomi dan melaksanakan manajemen anggaran negara secara transparan, bertanggung jawab dan tanpa henti.

C. Hapus semua biaya kelebihan tunjangan dan pegawai negeri untuk menyia -nyiakan keuangan negara dan memastikan bahwa prinsip -prinsip transparansi dalam kekayaan administrator negara itu berjalan.

D. Semua posisi pemerintah bekerja keras untuk berinovasi dan memperkuat program kesejahteraan sosial. Alih -alih dikenakan pajak dan mengurangi program untuk memenuhi hak -hak dasar. Program yang mempengaruhi pengurangan dalam pemenuhan hak -hak dasar kesejahteraan rakyat harus diperbaiki dan direstrukturisasi.

3. Pastikan bahwa prinsip supremasi publik dalam implementasi demokrasi di Indonesia dan memperkuat TNI/polry profesional dan berfokus pada tugas -tugas utamanya.

4. Bangun kesadaran publik tentang orang yang persuasif. Kembangkan prinsip -prinsip penjaga bersama antara anggota masyarakat, tanpa kekerasan dan tidak melakukan tindakan penghancuran dan berlama -lama.

5

(Ryn/Kid)