Jakarta, Pahami.id –
Dari kejauhan, puncak kawah Gunung Lewotobi Men, East Nusa Tenggara (NTT) tampak merah cerah pada hari Minggu (16/2).
Gunung Lewotobi sekarang tahap IV atau menjaga. Berdasarkan pengamatan 00.00-06.00 Wita, gunung itu mengeluarkan api.
“Sinar api diamati di puncak kawah gunung pria,” kata pos pengamatan pria Gunung Lewotobi Emanuel Rofinus Bere, dalam pernyataan resminya, seperti yang dilaporkan KeduaMinggu (16/2).
Tidak hanya api, gunung itu juga melepaskan kawah tekanan lemah setinggi 100-200 meter di atas bagian atas kawah. Kemudian sampai pagi ini amplitudo gempa tiga milimeter adalah 28-93 detik. Gempa bumi berikutnya terjadi dua kali dengan amplitudo 4,4-5,9 milimeter.
Publik juga disarankan untuk tidak melakukan kegiatan dalam radius 6 km dari pusat letusan. Selain itu, juga perlu untuk mencegah sektor laut laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
Emanuel menambahkan bahwa jika hujan dengan intensitas tinggi, maka ada potensi banjir lava di sungai -di puncak gunung.
“[Banjir lahar] Terutama Dulipali, Gurun, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawokote, “katanya.
Sementara itu, status pria Gunung Lewotobi dinaikkan dari level III atau siaga ke Level IV atau peringatan pada hari Jumat (2/14). Pemerintah Distrik Flores Timur juga menentukan status tanggap darurat selama enam bulan.
“Penentuan status transisi darurat ke pemulihan telah berubah menjadi status tanggap darurat enam bulan,” kata Kepala Komunikasi dan Kantor Informasi Floim, Hery Lamatan.
(Els/wiw)
