Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak enam tentara Lonal Terbunuh setelah ledakan terjadi di gudang lengan Hizbullah Dekat perbatasan Israel pada hari Sabtu (9/8). Tentara membawa peluru dari fasilitas Hizbullah ketika ledakan terjadi.
Pernyataan militer resmi mengatakan bahwa enam tentara awal tewas. Kejadian ini terjadi ketika tentara memeriksa senjata Hizbullah.
“[Ledakan terjadi]Ketika unit militer memeriksa senjata dan meluncurkan isinya di Wadi Zibqin, di daerah ban dekat perbatasan Israel, “kata pernyataan militer Lebanon, mengutip AFP pada hari Sabtu (9/8).
Militer menambahkan bahwa proses investigasi sedang berlangsung untuk menentukan penyebab ledakan.
Sumber militer, yang namanya tidak disebutkan karena ia tidak berwenang memberikan informasi kepada media, mengatakan ledakan itu terjadi di fasilitas militer Hizbullah.
“Tentara membawa amunisi dan bahan peledak yang tidak meledakkan perang baru -baru -baru ini ketika ledakan terjadi,” kata sumber itu.
Presiden Joseph Aoun mengklaim telah mengetahui ledakan itu. Dia diberitahu oleh komandan militer Rodolphe Haykal tentang insiden itu.
Perdana Menteri Nawaf Salam menyatakan belasungkawa kepada para prajurit yang terbunuh selama tugas mereka.
Insiden itu terjadi setelah pemerintah Lebanon setuju untuk mendesak Hizbullah untuk menyerahkan senjata. Pemerintah telah menyerahkan Angkatan Darat untuk mengembangkan rencana untuk menyelesaikan proses hingga akhir tahun ini.
Hizbullah mengaku telah menolak keputusan kabinet untuk menyerahkan senjata. Mereka menganggap keputusan yang diambil di bawah tekanan besar dari AS.
Iran, yang berada di belakang Hizbullah, juga mengkonfirmasi keputusan itu.
Sebelumnya, sejak gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel pada akhir tahun lalu, pemerintah Lebanon menempatkan pasukannya ke selatan dan diarahkan untuk mengungkap infrastruktur kelompok militan.
Komandan Pasukan Keamanan PBB di Lebanon (Unifil), Kepala Diodato Abagnara mengatakan militer sedang mengerjakan tugas mereka untuk memulihkan stabilitas dan mencegah pengembalian konflik terbuka.
Ledakan itu terjadi beberapa hari setelah juru bicara Unifil Andrea Teenti mengatakan militer telah menemukan jaringan terowongan yang diperkuat di wilayah yang sama.
Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan militer menemukan bahwa pasokan artileri, roket, tambang, dan bahan peledak ditingkatkan.
(DMI/DMI)