Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Libanon Najib Mikati meminta gencatan senjata segera dilaksanakan. Ini dikirimkan setelahnya Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon pada Selasa (26/11).
Dalam pernyataannya di hari yang sama, seperti dilansir AFP, Mikati juga meminta masyarakat internasional “bertindak cepat” untuk menghentikan agresi Israel di wilayahnya.
Komentar tersebut muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet keamanannya akan menyetujui kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya melawan kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Mikati mengatakan, gelombang besar serangan udara Israel di Beirut pada Selasa (26/11) atau sebelum perjanjian tersebut “menegaskan kembali bahwa Israel sebagai musuh tidak menghormati hukum atau pertimbangan apa pun.”
“Masyarakat internasional diminta segera bertindak menghentikan agresi ini dan segera menerapkan gencatan senjata,” ujarnya dalam pernyataannya.
Beberapa jam sebelum pengumuman tersebut, serangan Israel menghantam lebih banyak wilayah pinggiran selatan Beirut yang padat penduduk, yang merupakan basis Hizbullah.
Tentara Israel mengatakan rentetan serangan telah mencapai 20 sasaran di kota itu dalam 120 detik, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 37 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Israel mengeluarkan peringatan evakuasi terbesarnya, memerintahkan warga sipil meninggalkan 20 lokasi. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan angkatan udara melancarkan “serangan besar-besaran” terhadap sasaran Hizbullah di seluruh kota.
Sementara itu, Hizbullah yang didukung Iran terus melancarkan serangan roket ke Israel.
Perjanjian gencatan senjata Lebanon menyerukan pasukan Israel untuk mundur dari Lebanon selatan dan pasukan Lebanon akan ditempatkan di wilayah tersebut, kata para pejabat. Hizbullah akan mengakhiri kehadiran bersenjatanya di sepanjang perbatasan selatan Sungai Litani.
Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan tentara Lebanon akan siap mengerahkan setidaknya 5.000 tentara di Lebanon selatan ketika pasukan Israel mundur, dan bahwa Amerika Serikat dapat berperan dalam membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel.
Israel menuntut penegakan PBB yang efektif terhadap gencatan senjata dengan Lebanon dan tidak akan menunjukkan toleransi apa pun terhadap pelanggaran apa pun, kata Menteri Pertahanan Israel Katz pada hari Selasa.
(AFP/Kris)