Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahumeminta maaf atas kematian enam sandera Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
“Hati saya dan hati negara ini hancur berkeping-keping,” kata Netanyahu seperti dikutip dalam konferensi pers khusus Pos YerusalemSenin (2/9).
Netanyahu menyampaikan permintaan maaf khusus kepada keluarga para sandera. Ia mengaku gagal membawa mereka pulang hidup-hidup.
“Saya menyesal kami tidak berhasil membawa mereka pulang hidup-hidup. Kami sudah sangat dekat, namun kami tidak berhasil,” kata Netanyahu.
“Saya bekerja sepanjang waktu, mencari setiap rute yang memungkinkan [untuk membawa 101 sandera yang tersisa kembali ke Israel]”lanjutnya.
Ini adalah permintaan maaf yang jarang disampaikan Netanyahu. Permintaan maaf ini disampaikan setelah Israel diguncang serangan besar-besaran menyusul tewasnya enam sandera Hamas di Jalur Gaza bagian selatan.
Kementerian Kesehatan Israel menyatakan keenam sandera tersebut tewas akibat tembakan jarak dekat sekitar 48-72 jam sebelum ditemukan dan diautopsi.
Tewasnya keenam sandera ini menimbulkan kegaduhan di masyarakat Israel hingga membuat warga berdemonstrasi dan menuntut pemerintah segera membebaskan sandera lainnya yang masih ditahan oleh Hamas.
Sementara Hamas mengatakan kematian enam sandera adalah kesalahan Netanyahu. Menurut pejabat senior Hamas Khalil Al-Hayya, sandera tersebut tewas akibat serangan yang dilancarkan pasukan Israel.
“Orang-orang ini dan orang lain dapat pulang ke keluarga mereka dalam keadaan hidup berdasarkan kesepakatan pertukaran sandera,” kata Al-Hayya dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.
“Netanyahu dan pemerintahannya yang ekstremis menjadi penyebab hilangnya nyawa mereka,” lanjutnya seperti dikutip CNN.
(blq/dna)