Berita Lagi Perang, Kamboja Boikot Impor Sayuran-Drama Thailand

by
Berita Lagi Perang, Kamboja Boikot Impor Sayuran-Drama Thailand


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Kamboja melarang impor sayuran, buah -buahan, untuk memboikot drama dan acara TV Thailand Sejak Juni, efek dari konflik perbatasan kedua selama beberapa bulan terakhir.

Dalam sebuah pernyataan, mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen Sattimatum akan memboikot semua impor buah -buahan dan sayuran -thai, kecuali Bangkok membatalkan semua pembatasan di seluruh perbatasan dalam waktu 24 jam.


“Jika Thailand tidak membuka kembali perbatasan seperti biasa, besok kita akan melarang impor buah dan sayuran ke Kamboja di seluruh perbatasan,” kata Hun Sen pada bulan Juni, seperti yang disebutkan Selat waktu.

Selain larangan impor buah dan sayuran, pemerintah Kamboja juga mengarahkan lembaga siaran untuk tidak menunjukkan acara televisi di Thailand, termasuk pandangan opera sabun populer.

Sejak Mei, Thailand memang merasakan kendali perbatasan dengan Kamboja, dampak dari dua penentuan militer yang membunuh seorang prajurit Kamboja.

Sebagai imbalannya, Kamboja telah mengarahkan pasukannya sejak 13 Juni untuk tetap “penuh waktu”.

Pada 15 Juni, Kamboja juga secara resmi meminta Pengadilan Internasional (ICJ) untuk membantu menyelesaikan perselisihan perbatasan dengan Thailand, di empat wilayah. Hun Sen mengatakan negaranya menyeret Thailand ke ICJ, karena Kamboja menginginkan perdamaian.

“Hanya pencuri yang takut dengan pengadilan,” kata Hun Sen.

Pada hari Kamis (24/7) minggu ini konflik Thailand dan Kamboja terjadi lagi, setelah dua tentara Thailand kehilangan kaki karena tambang dalam waktu kurang dari seminggu.

Insiden itu mendorong Thailand untuk meluncurkan serangan udara terhadap target militer Kamboja, menjawab dengan artileri dan roket dari Kamboja.

Hingga saat ini, 16 orang telah terbunuh dan lebih dari 120 ribu penduduk yang tinggal di perbatasan telah dievakuasi dari perang.

Secara rinci, korban tewas di Thailand mencapai 14 orang dan seorang prajurit. Kementerian Dalam Negeri Thailand juga melaporkan lebih dari 30 orang terluka dan 15 tentara terluka.

Selain itu, kementerian telah mengungkapkan bahwa 100.672 penduduk yang tinggal di perbatasan telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Mayoritas dari mereka yang terlantar berasal dari Surin, Sisaket, Buriram, dan Ubon Ratchathani.

Sementara itu, perbatasan Oddar Mealchey dari pejabat regional, Kamboja, mengatakan seorang pria tewas dan lima orang terluka dalam serangan Thailand. Sekitar 20.000 penduduk juga telah dievakuasi dari perbatasan.

(DNA/BAC)