Makassar, Pahami.id —
Angkatan Udara Indonesia membangun satuan radar (SATRAD) di Desa Bontoparang Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten TakalarSulawesi Selatan.
Adanya radar ini mendeteksi pesawat di Selat Makassar, sehingga tidak ada lagi wilayah yang tidak terjangkau radar di kemudian hari.
“Kehadiran radar ini akan menghilangkan titik buta “dalam pengawasan udara sekaligus memperkuat integrasi sistem pertahanan udara negara,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono di Takalar, Jumat (10/1).
Proyek ini merupakan modernisasi pertahanan udara negara untuk mendukung sistem pengawasan udara Indonesia termasuk menjangkau Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kalimantan.
“Jadi ini merupakan upaya pemerintah untuk sistem pertahanan udara nasional, dimana TNI AU akan dilengkapi dengan 25 radar baru,” kata Tonny.
Kabupaten Takalar dipilih sebagai lokasi pembangunan satuan radar (SATRAD) ini, karena letak wilayah tersebut sangat strategis untuk mendukung pemantauan wilayah udara Indonesia. Jangkauan radar yang akan dipasang akan mencapai lebih dari 500 kilometer.
“Radar yang akan ditempatkan di Takalar itu buatan Perancis, dengan daya deteksi atau jangkauan 515 km.penutup “Pesawat yang melintasi jalur ALKI khususnya di ALKI II Selat Makassar,” jelasnya.
KSAU menyebutkan 25 radar baru akan dipasang di 13 lokasi termasuk menggantikan radar lama.
Di Takalar, TNI AU membangun SATRAD ini dengan menggunakan lahan seluas 9 hektare yang dilengkapi fasilitas pendukung seperti perkantoran dan perumahan staf.
“25 radar baru ini (akan dipasang) di 13 lokasi baru dan 12 (radar) akan menggantikan yang rusak. Ini upaya modernisasi sistem pertahanan kita, Agustus nanti radarnya akan dikirim dari Perancis ke Indonesia dan pada bulan Februari (2026) “Radar ini sudah beroperasi,” ujarnya.
(mir/anak)