Berita Kronologi KPK Malaysia Tetapkan Eks PM Ismail Sabri Tersangka Korupsi

by


Jakarta, Pahami.id

Mantan Perdana Menteri MalaysiaIsmail Sabri Yaakob, dinobatkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi dalam pengadaan publisitas pemerintah sebesar RM700 juta (sekitar RP2,58 triliun).

Ketua Komisi Korupsi Malaysia (MACC) Azam Baki pada hari Senin (3/3) mengumumkan bahwa partainya akan memanggil Ismail untuk diperiksa pada hari Rabu (5/3).


Gugatan itu diadakan setelah MACC baru -baru ini menyita uang tunai senilai RM170 juta (sekitar Rp627 miliar) dalam mata uang lokal dan asing, serta 16 kg Gold Bar senilai RM7 juta (sekitar Rp 25 miliar) dari kondominium.

MACC menemukan uang tunai dan bar emas tersembunyi di tempat yang aman di salah satu lokasi yang dicari. Sejumlah perhiasan yang nilainya masih dalam proses evaluasi juga tersedia.

Beberapa uang tunai ditemukan dalam bentuk mata uang asing dalam bentuk Yen, Pound Sterling, Euro, Dirhams, dan Singapura, Amerika Serikat, dan Australia.

“Dari total RM170 juta (sekitar Rp 627 miliar), hanya RM14 juta (sekitar Rp51 miliar) dalam bentuk ringgit,” Azam mengatakan sebagaimana disebutkan Selat.

Pihak berwenang sejauh ini telah menangkap empat perwira senior yang bertugas di bawah Ismail Sabri.

Menurut Azam, salah satu dari empat tersangka diketahui menyewa kondominium.

Setidaknya 13 rekening bank yang dimiliki oleh tersangka dengan total RM2 juta (sekitar Rp7,3 miliar) juga dibekukan.

Namun, Azam mengatakan bahwa akun Bank Ismail Sabri dan akun Yayasan Keluarga Malaysia masih aktif. Saat melayani sebagai perdana menteri, Ismail Sabri memulai agenda nasional yang disebut keluarga Malaysia.

“Pada 10 Februari, Datuk Seri Ismail menyatakan asetnya. Kami mengambil pernyataannya pada 19 Februari

“Dia sedang diselidiki sebagai tersangka berdasarkan Pasal 36 (1) undang -undang SACC. Kami akan meneleponnya kembali pada hari Rabu untuk memeriksa RM177 juta yang disita,” katanya.

Ismail Sabri menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari Agustus 2021 hingga November 2022.

MACC telah memanggil sekitar 10 saksi yang dipermasalahkan dan berencana untuk menelepon tujuh hingga delapan saksi lainnya dalam beberapa minggu ke depan.

Azam menekankan bahwa penyelidikan telah terbuka sejak awal 2024. MACC telah meminta Ismail Sabri untuk menyatakan asetnya sejak November.

Azam pada kesempatan itu juga menolak unsur -unsur politik dari penyelidikan ini. Dia menekankan bahwa MACC tidak menerima instruksi dari pihak untuk menyelidiki Ismail Sabri.

(BAC/BLQ)