Berita KRI Brawijaya hingga Kapal Selam TNI AL Unjuk Gigi di Teluk Jakarta

by
Berita KRI Brawijaya hingga Kapal Selam TNI AL Unjuk Gigi di Teluk Jakarta


Jakarta, Pahami.id

Kapal perang terbesar di Asia Tenggara, Kri Brawijaya-320 sampai kapal selam Ditemukan Angkatan Laut Republik Indonesia memamerkan kapal perang di Teluk Jakarta pada hari Kamis (2/10).

Parade itu secara langsung disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.

Kri Brawijaya-320 adalah kapal perang terbesar di Asia Tenggara. Kri memimpin pawai di Teluk Jakarta bergabung dengan 51 kapal perang di barisan belakang.


Parade ini juga menampilkan kapal perang lain yang terdiri dari 6 Fregate, 10 Corvette, 2, 3 LST kapal dan LPD, 16 kapal cepat, 2 tambang, 6 kapal patroli, 4 kapal tambahan, dan 2 kapal pelatihan kadet AAL yaitu KRI Dewaruci dan Kri Bima Saci.

Pada kesempatan itu, Prabowo bersama dengan beberapa pejabat lainnya juga melihat tembakan langsung dari Battlefields, RBU-6000 anti-penyelaman, serta lulusan RM -70 RBU-6000, serta peluncur RM -70 (MLRS) RM -70 di Kri Amboina-503 Bay.

Selain kapal perang, Angkatan Laut Indonesia juga menunjukkan kekuatan penerbangan angkatan laut oleh pesawat terbang, dari Bonanza, Piper, CN-235, CASSA NC-2112, Heli Bell-412, dan Heli Panther dan 3 kendaraan yang tidak berubah (UAV) dalam bentuk Nirawak.

Pada kesempatan itu, Prabowo juga menanamkan tanda kehormatan kepada beberapa tentara TNI.

Tanda -tanda kehormatan tertanam dalam bentuk bintang Yudha Dharma Pratama, Samkaryanugraha, untuk promosi khusus.

Bintang Yudha Dharma Pratama adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah untuk menghormati layanan suatu negara dan negara.

Meskipun Samkaryanugraha adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada unit TNI yang menerima adalah orang yang berkontribusi pada operasi militer dan pengembangan untuk pertahanan nasional dan nasional.

Dalam pidatonya, Prabowo menyarankan Angkatan Darat TNI untuk mempertahankan kehormatan negara dan bangsa.

“Memprioritaskan pengabdian kepada negara dan rakyat dan tidak pernah mengkhianati negara dan rakyat,” kata Prabowo.

(MNF/ISN)