Jakarta, Pahami.id —
Korea Utara menyumpahi Amerika Serikat dan sekutunya karena mengkritik keterlibatan militer Kim Jong Un itu membantu Rusia dalam perang Ukraina.
Dalam laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara membantah pernyataan US Cs.
“[Kami] mengutuk keras provokasi sembrono yang dilakukan AS dan bawahannya,” ujarnya dalam laporan tersebut.
Dia juga mengatakan tanggapan “gila-gilaan” dari negara-negara Barat menunjukkan peningkatan kerja sama Korea Utara dan Rusia secara efektif mengekang pengaruh AS.
Juru bicara tersebut tidak merinci keterlibatan Korea Utara di Rusia. Ia justru menyalahkan AS dan sekutunya karena memperpanjang perang di Ukraina.
“Dengan mengeluarkan kebijakan militer yang menantang dan kebijakan aliansi eksklusif,” imbuhnya.
Lebih lanjut, juru bicara tersebut mengatakan Korea Utara akan dengan tegas melindungi hak-haknya sebagai negara berdaulat dan tidak akan membatasi pelaksanaan hak-hak tersebut.
“Dan terus melakukan upaya penting untuk menjaga perdamaian dan keamanan regional dan global,” ujarnya.
Pernyataan Korea Utara itu disampaikan setelah para menteri luar negeri dari Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Inggris, perwakilan Uni Eropa, dan AS menandatangani pernyataan yang mengecam Korea Utara.
“Kami mendesak DPRK [nama resmi Korut: Republik Rakyat Demokratik Korea] untuk segera menghentikan semua bantuan dalam perang agresi Rusia terhadap Ukraina, termasuk penarikan pasukan,” kata pernyataan itu.
Keterlibatan militer Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina menjadi fokus dunia. Baru-baru ini, Ukraina mengaku punya bukti keterlibatan mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menuduh Rusia membakar tentara Korea Utara yang tewas dalam perang tersebut.
Dugaan keterlibatan militer Korea Utara terjadi ketika hubungan antara Pyongyang dan Moskow semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.
(isa/rds)
