Berita Korban Tewas Serangan Mobil di Jerman Kini Menjadi 5 Orang

by


Jakarta, Pahami.id

Korban tewas akibat kecelakaan mobil di pasar Natal di Magdeburg Jerman bertambah menjadi lima orang menurut pemerintah setempat pada Sabtu (21/12). Sebelumnya disebutkan jumlah korban meninggal hanya empat orang.

Penyerangan terjadi pada Jumat malam (20/12) terhadap massa pengunjung pasar yang berkumpul untuk merayakan menjelang Natal.

“Merupakan tindakan yang mengerikan untuk melukai dan membunuh begitu banyak orang di sana dengan kebrutalan seperti itu,” kata Kanselir Olaf Scholz di pusat kota tempat dia meletakkan mawar putih di sebuah gereja untuk menghormati para korban, lapor AFP.


“Sekarang kami tahu lebih dari 200 orang terluka. Hampir 40 orang mengalami luka serius sehingga kami harus mengkhawatirkan mereka,” tambahnya.

Seorang dokter Arab Saudi berusia 50 tahun yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade ditangkap di tempat kejadian. Polisi juga menggeledah rumahnya tadi malam.

Sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka dan belum jelas motifnya. Namun media di Jerman menyebut namanya adalah Taleb A.

Juru bicara klinik spesialis rehabilitasi penjahat kecanduan di Bernburg membenarkan bahwa tersangka bekerja sebagai psikiater untuk mereka, namun tidak bekerja sejak Oktober karena sakit dan cuti liburan.

Postingan di akun X pria Saudi tersebut, yang telah diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dukungan terhadap partai-partai anti-Islam dan sayap kanan, termasuk Alternatif untuk Jerman (AfD), dan mengkritik Jerman atas penanganannya terhadap pengungsi Saudi.

Taleb A. diketahui pernah tampil dalam beberapa wawancara media pada tahun 2019, termasuk dengan surat kabar Jerman FAZ Dan BBCdi mana dia berbicara tentang pekerjaannya sebagai seorang aktivis yang membantu warga Arab Saudi dan mantan Muslim melarikan diri ke Eropa.

“Tidak ada Islam yang baik,” katanya FAZ pada saat itu.

Sumber-sumber Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah memperingatkan pihak berwenang Jerman tentang penyerang tersebut setelah dia memposting pandangan ekstremis di akun X pribadinya yang mengancam perdamaian dan keamanan.

Peringatan ini diberikan beberapa kali sejak dia meninggalkan Arab Saudi pada tahun 2006, kata sumber tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Badan intelijen dalam dan luar negeri Jerman menolak mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung.

(fea/fea)