Berita Korban Teror di Pantai Mogadishu Bertambah Banyak, 32 Tewas

by


Jakarta, Pahami.id

Jumlah korban tewas dalam aksi terorisme bom bunuh diri dan rentetan tembakan di pantai LidoMogadishu, Somaliabertambah menjadi 32 orang, dari semula tujuh orang.

Menurut polisi, ini adalah salah satu serangan paling mematikan di negara Afrika Timur dalam beberapa bulan terakhir, yang dilakukan oleh kelompok Al-Shabaab.

Para jihadis yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah yang didukung internasional selama lebih dari 17 tahun.


Video yang belum dikonfirmasi dan dibagikan secara online tak lama setelah serangan pada Jumat malam menunjukkan orang-orang berserakan di sepanjang jalan, dengan beberapa klip menunjukkan tubuh berlumuran darah tergeletak di pantai.

“Lebih dari 32 warga sipil tewas dalam serangan ini dan sekitar 63 lainnya terluka, beberapa di antaranya kritis,” kata juru bicara kepolisian Abdifatah Adan Hassan kepada wartawan dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP. AFP.

“Menargetkan dan meledakkan diri untuk membunuh 32 warga sipil berarti Khawarij ini tidak hanya menyasar pusat pemerintahan, militer, dan pejabat,” ujarnya.

Al-Shabaab sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas peristiwa berdarah tersebut melalui postingan di situs pro-Shabaab.

Serangan teroris dimulai ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah bom dan orang-orang bersenjata menyerbu daerah tersebut. Anggota geng tersebut kemudian menembak warga sipil secara acak.

Petugas Mohamed Omar mengatakan kepada AFP bahwa pasukan keamanan mengakhiri serangan itu dengan membunuh lima pria bersenjata, sementara anggota keenam dari kelompok itu tewas karena meledakkan dirinya.

Saksi mata mengatakan, ada banyak orang di lokasi populer saat ledakan terjadi.

Hawo Mohamed, yang tinggal di dekat lokasi kejadian, mengatakan setidaknya tujuh orang yang dia kenal tewas dalam serangan itu.

“Kehancuran meluas dan darah serta potongan daging manusia berserakan di lokasi kejadian,” katanya kepada AFP.

Saksi mata Abdilatif Ali yang berada di tepi pantai menggambarkan kekacauan dan ketakutan yang terjadi hingga larut malam.

“Semua orang panik dan sulit mengetahui apa yang terjadi karena penembakan dimulai tepat setelah ledakan,” ujarnya. “Saya melihat banyak orang berserakan (di tanah) dan ada yang meninggal dan ada yang luka-luka,” ujarnya.

Ahmed Yare menyaksikan kejadian itu dari hotel terdekat.

“Saya melihat orang-orang terluka di pantai. Orang-orang berteriak panik dan sulit untuk melihat siapa yang tewas dan siapa yang hidup,” katanya kepada AFP.

Rumah sakit meminta sumbangan darah setelah banyak korban luka dirawat, media lokal melaporkan.

Abdulkhaliq Osman, kepala departemen kesehatan rumah sakit Kalkaal, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menerima banyak korban luka.

“Sebelas dari mereka dipindahkan ke unit bedah karena luka kritis, dan mereka yang mengalami luka ringan dipulangkan setelah menerima bantuan medis yang diperlukan,” katanya.

Daerah Lido sebelumnya telah menjadi sasaran serangan, termasuk pengepungan enam jam oleh Al-Shabaab di sebuah hotel tepi pantai pada tahun 2023, yang menewaskan enam warga sipil dan melukai 10 orang.

Lima orang tewas dalam ledakan bom mobil dahsyat di sebuah kafe di ibu kota bulan lalu.

Pada bulan Maret, militan membunuh tiga orang dan melukai 27 orang dalam pengepungan selama satu jam di hotel lain di Mogadishu.

(AFP/vws)