Berita Kolombia Deklarasi Darurat Wabah Demam Kuning, 34 Meninggal

by


Jakarta, Pahami.id

Kerajaan Kolumbia menyatakan darurat nasional bersama dengan kasus ini kekuningan Itu melanda Amerika Selatan dan menyebabkan lusinan orang mati.

Dilaporkan CNN Pada hari Jumat (18/4), wabah demam kuning terjadi sejak September 2024 dan 75 kasus dengan 34 di antaranya meninggal.


Sebanyak 9 dari 32 area administrasi atau departemen di negara itu melaporkan setidaknya satu kasus demam kuning. Sebagian besar kasus terdeteksi di daerah pedesaan di Tolima dan Meta, Amazon Valley, dan Area Sungai Magdalena.

Kasus ini juga telah dilaporkan di daerah yang secara historis tidak pernah memiliki virus, seperti Caldas, yang dikenal sebagai produsen kopi.

Beberapa wilayah juga telah menjaga sebelum status negara diperpanjang, karena lonjakan diperkirakan terjadi selama akhir pekan Paskah.

Pada distribusi wabah, pemerintah Kolombia akan mengajukan permohonan pembatasan perjalanan, terutama untuk zona dengan virus kritis.

Demam kuning adalah penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Banyak orang tidak memiliki gejala, tetapi yang lain mengalami demam, sakit otot, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah.

Dalam kebanyakan kasus, gejalanya hilang setelah tiga hingga empat hari. Namun, beberapa pasien memasuki fase kedua penyakit di mana mereka memiliki penyakit kuning dan nyeri perut, di antara gejala lainnya.

Yang mengatakan bahwa setengah dari pasien yang memasuki fase kedua akan mati dalam tujuh hingga 10 hari. Tidak ada pengobatan untuk obat anti-virus khusus untuk demam kuning.

Kantor Presiden mendesak orang -orang Kolombia untuk menerima vaksin dosis tunggal. Vaksin ini gratis dan dapat diberikan kepada siapa pun yang berusia lebih dari sembilan bulan. Tim medis akan digunakan untuk memberikan vaksin di daerah yang terkena dampak.

“Dalam dua bulan, semua penduduk Kolombia harus divaksinasi terhadap demam kuning,” kata Presiden Colombia Gustavo Petro. “Kita harus melakukan ini, dan sistem kesehatan kita harus menjaminnya.”

Kementerian Kesehatan dan Institut Kesehatan Nasional Kolombia mengatakan mereka telah mengerahkan lebih dari 20 tim tanggap darurat untuk menyelidiki penyebaran penyakit.

“Kami telah meminta setiap entitas regional untuk memiliki rumah sakit di mana orang yang menderita penyakit ini bisa mendapatkan perawatan, sehingga kami dapat melakukan kontrol yang jelas dan spesifik dari sana,” kata Menteri Kesehatan Kolombia Guillermo Alfonso Jaramillo.

(Akhir)