Berita Kim Jong Un Menangis Mohon Wanita Korut Punya Banyak Anak

Jakarta, Pahami.id —

Ketua Korea Utara Kim Jong Un serunya ketika meminta perempuan di negara itu untuk mempunyai banyak anak.

Kim menangis di depan ribuan perempuan yang menghadiri Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada Minggu (3/12). Ia terlihat menyeka air matanya dengan sapu tangan.

“Para ibu yang terkasih, mencegah penurunan angka kelahiran dan membesarkan anak-anak yang saleh adalah tugas rumah tangga yang harus kita atasi,” kata Kim dalam upacara tersebut sambil menyeka air mata, seperti dikutip. Independen.

Kim mengatakan Korea Utara menghadapi beberapa tugas yang harus diselesaikan para ibu. Tugas-tugas tersebut antara lain membesarkan anak-anak agar mereka dapat melanjutkan revolusi, menghilangkan praktik-praktik non-sosialis, meningkatkan keharmonisan keluarga dan kohesi sosial, serta membangun cara hidup yang bermoral.

Selain itu, Kim juga mengatakan bahwa tugas seorang ibu adalah menerapkan kebijakan komunis, saling membantu dan memimpin untuk mendominasi masyarakat.

“Hentikan penurunan angka kelahiran, dan rawat anak-anak dengan baik serta didik mereka secara efektif,” tambah Kim.

Kim kemudian berkata, “Ini adalah masalah keluarga kami, yang harus kami selesaikan dengan ibu kami.”

Permintaan Kim datang sebagai upaya untuk meningkatkan rendahnya angka kelahiran di Korea Utara.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2023, angka kesuburan atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan di Korea Utara adalah 1,8.

Menurut laporan Hyundai Research Institute, tingkat kesuburan Korea Utara mengalami penurunan besar setelah kelaparan melanda negara itu pada tahun 1990an.

Korea Utara juga menerapkan program pengendalian kelahiran pada tahun 1970an dan 1980an untuk memperlambat populasi setelah Perang Korea.

Hyundai Research Institute menilai Korea Utara akan kesulitan jika kekurangan tenaga kerja.

“Negara ini akan menghadapi kesulitan dalam memulihkan dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak tersedia cukup tenaga kerja,” kata badan tersebut.

(isa/dna)

[Gambas:Video CNN]