Jakarta, Pahami.id –
Ketua Dewan Kehormatan Partai Pengembangan DPP (PPP) KH Zarkash Nur meminta agar implementasi Kongres X PPP pada September 2025 tidak memicu divisi tersebut.
“Mari kita lakukan yang terbaik, kami menyambut konferensi dengan kegembiraan, optimisme, dan penuh dengan keluarga/persaudaraan untuk menghindari bagian -bagiannya.
Zarkasi mengatakan bahwa membuat keputusan dalam konferensi mendatang didasarkan pada kedaulatan DPW dan DPC. Menurutnya, tidak perlu keributan tentang pencalonan ketua publik yang memiliki potensi untuk membagi partai.
“Siapa yang akan dipilih (ketum) di Kongres nanti, mari kita serahkan sepenuhnya kepada mereka yang memiliki hak untuk memilih, yaitu DPW dan DPC, karena jika selalu negatif dan saya tidak setuju, mari kita bersama dengan semua yang kita bicarakan di forum,” katanya.
Selain itu, Zarkash percaya bahwa administrator DPW dan DPC memiliki konsep meningkatkan PPP, salah satunya terkait dengan kandidat untuk Ketua Umum.
“Jadi biasanya mereka yang akan muncul (terpilih) adalah mereka yang memiliki semangat pesta, semangat pesta, memiliki Khittah (kebijaksanaan), jadi bagi mereka (DPC dan DPW) yang kami kirimkan,” katanya.
Ada Kongres PPP yang akan datang yang memiliki hak untuk memilih untuk memilih Ketua dan Sekretaris DPW, Ketua dan Sekretaris DPC, DPW dan DPC (menggunakan kelipatan tergantung pada jumlah faksi), masing -masing otonom atau partai (satu suara), dan DPP (satu suara).
Kongres adalah forum tertinggi bagi PPP untuk menentukan ketua umum baru untuk periode berikutnya.
Setidaknya ada sembilan hingga 10 nama yang menguat di depan Muktamar. Beberapa berasal dari elemen internal dan eksternal partai.
Dari luar, nama -nama seperti mantan jenderal KSAD (ret.) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sampai mantan menteri perdagangan Agus Supermanto memasuki pertukaran tersebut.
(FRA/FRA/FRA)