Jakarta, Pahami.id —
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dhaka menaikkan statusnya dari siaga III menjadi waspada II menyusul memburuknya kerusuhan di Bangladesh.
“Melihat perkembangan terkini situasi dan situasi keamanan di Bangladesh, KBRI Dhaka meningkatkan status darurat dari Alert III menjadi Alert II,” demikian rilis KBRI yang diunggah di Instagram, Senin (5/8). .
KBRI juga mengimbau WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak penting, serta menghindari kerumunan dan lokasi demonstrasi.
Selain itu, KBRI meminta WNI untuk terus menjaga komunikasi dan mengikuti tindakan darurat yang ditetapkan oleh otoritas Indonesia.
Bangladesh berada dalam kekacauan setelah kerusuhan pecah di Dhaka dan beberapa daerah lainnya sejak Minggu. Akibat kerusuhan ini, puluhan orang tewas.
Seorang WNI berinisial DU juga tewas akibat terlalu banyak menghirup asap karena hotel tempatnya menginap terbakar di tengah kerusuhan.
Padahal, Bangladesh sudah dilanda gejolak sejak Juli lalu. Saat itu terjadi demonstrasi besar-besaran yang menuntut pemerintah membatalkan kuota pegawai negeri sipil (PNS) 30 persen bagi keluarga pejuang.
Sejumlah pihak menilai langkah ini untuk mempertahankan kekuasaan Hasina. Keputusan mengenai kuota PNS kemudian dibatalkan.
Namun, demonstrasi kembali menuntut Hasina mundur. PM mengundurkan diri dan melarikan diri ke India.
Jika dihitung sejak Juli lalu, jumlah korban tewas dalam kerusuhan tersebut mencapai lebih dari 200 orang.
(isa/bac)