Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Mendukung Israel menyerbu Gaza, jalan Palestina, meskipun dianggap melanggar gencatan senjata.
Israel dikatakan telah memberi tahu Trump sebelum menjaga Gaza semua pada hari Selasa (3/18) di pagi hari.
Serangan itu adalah yang terburuk sejak Israel dan Hamas setuju dengan gencatan senjata pada 19 Januari. Serangan itu juga menyebabkan lebih dari 400 orang termasuk anak -anak yang terbunuh.
Juga, mengapa Trump ‘memberkati’ Israel sekali lagi menyerang Jalur Gaza meskipun mencoba untuk menegosiasikan senjata canggih?
Juru bicara Gedung Putih Caroline Leavitt bersikeras Trump akan kuat jika Israel dan Amerika Serikat terancam.
“Seperti Trump, Hamas, Houthi, Iran, Iran, dan semua orang yang mencoba meneror tidak hanya Israel tetapi juga Amerika Serikat, akan menghadapi konsekuensinya, dan kekacauan besar akan terjadi,” kata Leavitt saat wawancara dengan Fox News.
Mereka, terus pergi, perlu memahami komitmen Trump.
“[Mereka] Seharusnya dengan jelas memahami bahwa Presiden Trump tidak ragu untuk membela komunitas hukum dan berjuang demi kita dan sekutu kita, Israel, “katanya.
Sementara itu, Israel mengatakan serangan itu dilakukan setelah Hamas berulang kali menolak untuk melepaskan sandera.
“Serta menolak semua saran yang diterima dari utusan AS, Steve Witkoff, dan mediator,” kata pernyataan Israel.
Israel menekankan bahwa dia akan bertindak lebih ke Hamas.
(Yesus/BAC)
