Berita Kenapa Ratusan Pilot Israel Bikin Petisi Tolak Perang Gaza?

by


Jakarta, Pahami.id

Hampir seribu anggota Angkatan Udara Israel terdiri dari pilot, petugas, dan tentara cadangan yang menandatangani petisi yang menolak perang Strip GazaKamis (10/4).

Penolakan terhadap kemarahan para pejabat tinggi di Angkatan Udara Israel mengancam akan membakar sekitar 970 anggota yang menentang perang di Gaza.


Mengapa ratusan anggota AU Israel begitu kuat dalam perang di Gaza dalam sebuah petisi yang telah mereka tandatangani?

Sejumlah pejabat cadangan AU mempertimbangkan perang di Gaza penuh dengan kepentingan politik daripada masalah keamanan di Israel.

Media lokal Israel Haaretz dikutip dari Badan Anadolu Melaporkan bahwa “sekitar 970 anggota kru, beberapa masih aktif, menandatangani surat melawan perang tetapi tidak menyerukan untuk menolak bekerja.”

Dalam surat petisi, sebuah pernyataan juga ditulis bahwa “Perang di Gaza hanya untuk melayani kepentingan politik, bukan masalah damai.”

Angkatan Udara Israel segera membuat ancaman bagi para anggotanya yang menandatangani petisi.

Pejabat AU tinggi Israel juga telah menghubungi staf unit, termasuk pilot yang menandatangani petisi peringatan di Gaza. Petugas itu mengatakan kepada saya bahwa dia akan menghadapi pemecatan jika dia tidak mematuhi perintah.

Sebanyak 25 anggota AU Israel juga menarik diri dari tanda tangan petisi yang menolak perang di Gaza.

Komandan Angkatan Udara Israel Mayor Jenderal Tomer Bar bertemu dengan beberapa pejabat yang menandatangani petisi.

Bar telah menerima kritik dari petugas, mengingat keputusannya untuk mengancam anggota yang mencoba menyuarakan pendapat mereka melalui petisi dengan pemecatan.

Mereka mempertimbangkan tindakan bar untuk melanggar hukum dan etika yang terkait dengan hak -hak cadangan untuk mengungkapkan pendapat mereka.

Bar menyangkal kritik bahwa tindakannya bukan hukuman.

“Mereka yang menandatangani teks yang mengklaim awal perang terutama secara politis dan merusak masa depan pelepasan sandera, tidak dapat memenuhi cadangan mereka,” kata bar itu.

Dia kemudian menyatakan bahwa petisi yang ditandatangani selama perang tidak valid. Bar percaya bahwa gencatan senjata dan perjanjian rilis tebusan akan segera ditandatangani.

(BAC)