Berita Kenapa China Bisa Resesi Seks sampai Bikin Xi Jinping Galau?

by


Jakarta, Pahami.id

Tingkat kelahiran yang rendah di Cina kembali menjadi sorotan setelah warga Wuhan dikejutkan dengan patung ‘bantalan’ di Taman Jiangtan.

Awalnya, patung bertajuk keluarga bahagia itu hanya terdiri dari ibu, ayah, dan seorang anak. Namun baru-baru ini pihak pengelola taman meminta pembuat patung menambah dua anak lagi.


Oleh karena itu, jumlah anak pada patung tersebut adalah tiga orang sesuai seruan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Dalam hal ini, Tiongkok memiliki tingkat kelahiran dan pernikahan yang rendah. Situasi ini membuat Xi Jinping kebingungan.

Selama sembilan tahun terakhir, angka pernikahan telah menurun hampir 56 persen. Sementara itu, tingkat kesuburan di Tiongkok diperkirakan akan turun ke rekor terendah 1,09 pada tahun 2022, seperti dikutip. Reuters.

Lantas, mengapa Negeri Tirai Bambu mengalami penurunan jumlah penduduk?

Menurut laporan CNNPenurunan populasi ini salah satunya disebabkan oleh kebijakan satu anak di Tiongkok yang berlangsung selama 35 tahun.

Perempuan yang melanggar kebijakan seringkali diharuskan menjalani aborsi paksa dan juga menerima denda. Hal ini membuat banyak wanita mengalami trauma memiliki anak lagi.

Selain itu, perlambatan ekonomi dan tingginya biaya hidup juga menjadi faktor yang membuat perempuan Tiongkok berpikir untuk memiliki anak.

Banyak masyarakat, terutama di perkotaan, menghadapi upah yang tidak stabil, minimnya kesempatan kerja, dan jam kerja yang sangat melelahkan. Situasi ini membuat pasangan suami istri kesulitan membesarkan anak, apalagi tiga orang.

Masalah ini diperburuk oleh peran gender yang bias yang sering kali menugaskan perempuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak.

Perempuan juga melaporkan menghadapi diskriminasi di tempat kerja berdasarkan status perkawinan atau orang tua mereka, dan pemberi kerja sering kali enggan membayar cuti melahirkan.

Beberapa kota dan daerah sudah mulai menerapkan cuti melahirkan dan memperluas layanan penitipan anak. Namun, banyak aktivis berpendapat bahwa langkah-langkah tersebut masih jauh dari cukup.

Pertumbuhan populasi penting bagi Tiongkok

Pertumbuhan populasi penting bagi Tiongkok untuk menyediakan tenaga kerja agar dapat bersaing dengan negara musuh.

Sementara itu, saat ini jumlah lansia di Tiongkok kini hampir seperlima dari jumlah penduduk.

Beberapa ahli memperingatkan bahwa Tiongkok mungkin menghadapi nasib serupa dengan Jepang, yang mengalami stagnasi ekonomi selama tiga dekade pada awal tahun 1990an. Hal ini bertepatan dengan demografi penuaan negara tersebut.

“Perekonomian Tiongkok sedang memasuki fase transisi yang kritis, Tiongkok tidak dapat lagi mengandalkan tenaga kerja yang berlimpah dan memiliki biaya yang kompetitif untuk mendorong industrialisasi dan pertumbuhan,” kata kepala ekonom HSBC Asia, Frederic Neumann.

Ketika pasokan tenaga kerja mulai menyusut, lanjutnya, pertumbuhan produktivitas perlu ditingkatkan untuk menjaga laju pembangunan ekonomi.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);