Berita Kemlu RI Berhasil Upayakan Keadilan Kasus Kematian PMI Adelina Lisao

Jakarta, Pahami.id —

Pengadilan Tinggi di Malaysia membolehkan tuntutan ganti rugi dalam peradilan perdata dalam hal meninggalnya TKA WNI asal NTT yang telah meninggal, Adelina Lisao.

Hakim Pengadilan Tinggi Penang, Anand Ponnudurai mengabulkan gugatan tersebut dengan memberikan ganti rugi senilai RM750.000 (setara Rp 2,45 miliar) kepada almarhum. Kompensasi ini mencakup RM250,000 untuk kesulitan, dan RM750,000 untuk penderitaan yang diderita mendiang Adelina Lisao.

Gugatan ini diajukan oleh ahli waris mendiang Adelina Lisao, Yohana Banunaek yang difasilitasi Kementerian Luar Negeri RI melalui KJRI Penang, Malaysia.

Pada November 2023, Pengadilan Tinggi Penang juga mengabulkan gugatan terkait kompensasi biaya pemakaman, serta gaji yang belum dibayarkan oleh majikan sebesar RM54.000 (Rp 176 juta).

Adelina Lisao adalah seorang PMI asal NTT yang ditemukan mengalami luka memar di bagian kepala, tangan, dan kaki akibat penganiayaan yang dilakukan majikannya pada Februari 2018.

Adelina Lisao meninggal dunia pada 11 Februari 2018 di Penang, sehari setelah dibawa keluar dari rumah majikannya.

Konjen RI Penang Wanton Saragih mengatakan, pemerintah Indonesia mengupayakan persidangan terhadap Adelina melalui hukum pidana dan banding ke Pengadilan Federal di Putrajaya.

Namun, pada Juni 2022, upaya tersebut gagal setelah hakim menguatkan keputusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan majikan Adelina dari tuduhan pembunuhan.

Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap berupaya mencari keadilan bagi Adelina Lisao melalui jalur hukum perdata. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menegaskan, bantuan hukum untuk memperjuangkan hak Adelina Lisao menjadi prioritas sejak awal.

(Dna)

[Gambas:Video CNN]