Berita Kemlu RI Beber Nasib 48 WNI saat Ekuador Rusuh Perangi Kartel Narkoba

Jakarta, Pahami.id —

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkap nasib 48 warga negara Indonesia (WNI) di Ekuador setelah pemerintah dan kartel narkoba menyatakan perang satu sama lain.

Kementerian Luar Negeri juga telah menyiapkan rencana darurat untuk mengantisipasi jika terjadi eskalasi yang lebih buruk.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan WNI dalam kondisi baik.

Berdasarkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia, sejauh ini belum ada warga Indonesia yang menjadi korban, kata Judha dalam rilis resmi, Jumat (12/1).

Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Quito, total WNI yang berada di Ekuador berjumlah 48 orang.

Judha menjelaskan, sebagian masyarakat Indonesia berprofesi sebagai pendeta atau misionaris yang tersebar di daerah terpencil, di luar Guayaquil.

Sisanya merupakan staf KBRI dan keluarganya yang tinggal di ibu kota Ekuador, Quito.

Secara khusus, KBRI juga telah memantau situasi WNI di Guayaquil dan tercatat ada seorang WNI yang tinggal di wilayah tersebut. Namun, saat ini wanita tersebut sudah terpantau berada di luar wilayah Ekuador.

Judha menambahkan, KBRI terus melakukan komunikasi dengan WNI.

Ekuador sedang dalam kekacauan setelah bos gembong Los Choneros, yang disebut-sebut paling berbahaya di Ekuador, Jose Adolfo Macias alias Fito, melarikan diri dari penjara pekan lalu.

Sehari kemudian, pemerintah Ekuador menerapkan keadaan darurat dan mengerahkan angkatan bersenjata untuk mencari Fito.

Namun kelompok kriminal tersebut justru menantang pemerintah dengan melakukan penyerangan. Mereka juga menyatakan perang.

Pemerintah kemudian menyatakan negara sedang berperang melawan kartel narkoba. Sejumlah warga menggambarkan situasi di Ekuador mencekam.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]