Jakarta, Pahami.id –
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan (KEMHAN) Brigadir Jenderal Frega Wenas mengatakan bahwa partainya terus bersiap untuk mengimplementasikan rencana TNI untuk memproduksi dan mendistribusikan obat.
Frega mengatakan Kementerian Pertahanan saat ini menyediakan fasilitas produksi obat di lingkungan TNI sebelum mulai memproduksi obat -obatan.
“Kementerian Pertahanan menyediakan fasilitas produksi obat -obatan di TNI sebagai bagian dari upaya untuk mendukung ketersediaan obat nasional,” kata Frega ketika dihubungi pada hari Minggu (5/18).
Frega mengklaim rencana TNI untuk memproduksi obat ini sebagai upaya untuk menggantikan Program Koperasi Desa Merah dan Putih (Kopdes).
Dia mengatakan Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) juga telah menyatakan dukungan terkait dengan rencana TNI untuk menghasilkan obat -obatan.
“Inisiatif ini bertujuan mendukung program COPDES merah dan putih dengan menyediakan obat -obatan yang terjangkau dan berkualitas,” katanya.
“Meskipun BPOM telah menyatakan dukungan penuh dan akan memastikan standar keselamatan dan kualitas produksi,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BPOM Taruna Pledge mengatakan partainya akan bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menteri Pertahanan) Sjafrie Sjamsoeddin untuk membahas rencana tersebut.
“Kami sangat mendukung, Menteri Pertahanan akan menemui kami di sini,” katanya di kantor BPOM, seperti yang disebutkan KeduaJumat (5/16).
Taruna menambahkan bahwa itu bukan masalah jika TNI terlibat dalam produksi dan distribusi obat -obatan. Menurutnya, langkah itu adalah bagian dari peran negara.
“Faktanya, ini adalah bagian dari perusahaan negara, kita tahu bahwa perusahaan negara ada dari BUMN, seperti bio farha dan kimia farma. Kemudian dari negara lain, ada perusahaan obat yang terkait dengan TNI,” katanya.
“Jadi kami membuatnya mudah, jadi itu berarti tidak masalah, itu hanya masalah umum,” katanya.
(MAB/DMI)