Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan) Mintalah anggaran tambahan sekitar RP17 triliun untuk 2026 pada Rapat Anggaran dan Anggaran Negara (RAPBN) di pemberian Dewan Perwakilan Rakyat I pada hari Rabu (9/7).
Ini disajikan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin setelah pertemuan ditutup. Dengan tambahan ini, Sjafrie mengatakan kebutuhan anggaran Kementerian Pertahanan pada tahun 2026 berjumlah Rp184 triliun.
“Saya bilang kita membutuhkan RP184 triliun,” kata Sjafrie di kompleks parlemen, Jakarta.
Sjafrie mengklaim tidak mengingat rincian jumlah persyaratan. Namun, ia mempertimbangkan jumlah langit -langit indikatif yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sekitar Rp167 triliun.
Menurut Sjafrie, jumlah anggaran tidak dapat diukur dengan kedaulatan negara. Selain itu, anggaran juga akan dialokasikan untuk kesejahteraan tentara pertama, penindikan, dan pejabat.
“Ini tidak dapat dibandingkan dengan membeli peralatan militer, sangat mahal untuk menetapkan kedaulatan negara itu,” kata Sjafrie.
Dari total kebutuhan, dia mengatakan setengah akan digunakan untuk biaya karyawan. Meskipun sisanya akan dialokasikan untuk pengeluaran modal termasuk peralatan pertahanan.
“Memang, kami membutuhkan peralatan pertahanan yang relatif besar, tetapi perkiraannya relatif kecil, kami tahu bahwa pengeluaran karyawan sekarang 50 persen, sementara pengeluaran modal untuk peralatan pertahanan masih setengah,” katanya.
Kementerian Keuangan sebelumnya telah menetapkan langit -langit indikatif yang diperkirakan dengan total 98 lembaga dan kementerian. Dari total, Kementerian Pertahanan telah mencatat langit -langit indikatif terbesar kedua dengan Rp167,4 triliun.
Sementara itu, pertama -tama ada Badan Nutrisi Nasional (BGN) yang bertanggung jawab untuk program nutrisi gratis RP217,8 triliun. Di tempat ketiga ada polisi nasional dengan RP109,6 triliun.
(Thr/Kid)
