Jakarta, Pahami.id –
Seorang warga Muslim keturunan Lebanon di Australia, Ahmed Al Ahmed, mengucapkan sepatah kata kepada sepupunya, Jozay Alkanj, sebelum mengambil tindakan untuk merampas senapan pelaku. Pemotretan di Pantai BondiSydney, Minggu (14/12).
Pelaku yang merupakan ayah dan anak, Sajid Akram dan Naveed Akram, sengaja mengincar orang-orang yang merayakan hari raya Yahudi, Hanukkah. Sebanyak 15 orang tewas dan lebih dari 40 orang luka-luka akibat penembakan brutal terhadap dua pelaku.
Alkanj mengaku sempat minum kopi pagi bersama Ahmed di sebuah toko sesaat sebelum penembakan terjadi.
Suasana santai berubah mencekam dan menakutkan ketika Alkanj dan Ahmed mendengar beberapa kali suara tembakan dan teriakan histeris dari masyarakat di kawasan Pantai Bondi.
“Dia (Ahmed) sangat ketakutan (dan berkata) ‘Saya akan mati,'” kata Alkanj seperti dikutip Sydney Morning Herald.
“Dia berkata ‘Saya akan mati, tolong temui keluarga saya (dan beri tahu mereka) saya akan turun untuk menyelamatkan nyawa orang-orang,'” kata Alkanj, mengulangi kata-kata Ahmed.
Alkanj kemudian mengatakan Ahmed tertembak di bahu kiri atas.
“(Situasinya) sangat gila, kami pergi ke belakang mobil. Kami melihat orang-orang… ditembak sangat dekat dengan kami,” kata Alkanj.
Aksi Ahmed yang menyelinap di belakang mobil luput dari perhatian para pelaku yang tampak fokus pada orang-orang yang menembak.
Saat itu, Ahmed berhasil menyerang salah satu penembak dan merebut senapannya, lalu mendorong pelaku hingga terjatuh. Ahmed kemudian menodongkan pistol ke arah pelaku yang melarikan diri darinya.
Setelah pelaku berada cukup jauh, sekitar 15 meter, Ahmed meletakkan senapannya di samping batang pohon. Namun, Ahmad tertembak dua kali.
Alkanj dan sepupu Ahmed lainnya, Mustapha, segera menyelamatkannya dan membawanya ke Rumah Sakit St George. Sang ayah pun berangkat ke rumah sakit untuk menemani Ahmed menjalani operasi luka tembak.
Aksi Ahmed merebut senjata api pelaku mendapat pujian dari warganet yang menyebutnya sebagai pahlawan.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memujinya sebagai contoh berani yang bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk melawan penembak.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun memuji Ahmed dan mendoakannya baik-baik saja setelah menderita luka tembak.
(membaca)

