Jakarta, Pahami.id –
Kepala Kepolisian Ipti K PmattaK diperiksa oleh Propam Polisi Kepulauan Riau karena diduga menerima deposit dari pencurian material di Jembatan Minyak Malaysia.
Kepala Polisi Resor (Capolres) Anambas AKBP Raden Ricky Pratidiningarat mengatakan selama pemeriksaan Kepala Polisi Palmatak adalah koperasi karena ia dapat memenuhi panggilan pemeriksaan dari penyelidik propam kepolisian Kepulauan Riau.
“Saat ini, anggota (Kepala Polisi Palmatak) memenuhi panggilan dari Propam Polisi Kepulauan Riau,” kata Raden, Minggu (4/27).
Dia mengatakan masalah itu masih dieksplorasi dan sedang dalam proses menyelidiki video virus yang mengatakan bahwa Kepala Polisi Palmatak telah menerima deposit RP10 juta dari kasus -kasus pencurian silang.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan,” katanya.
Petugas Kepolisian Nasional meminta semua pihak untuk mengikuti proses tersebut, karena masih diselidiki untuk mengungkapkan kebenaran berita tersebut.
“Tunggu saja prosesnya, itu tidak selalu benar, benar,” katanya.
Sebelumnya, kepala pemeriksa polisi Riau. Asep Safrudin mengatakan partainya telah membentuk tim untuk menyelidiki tuduhan tersebut.
“(Kasus) Kami sedang diselidiki, beberapa tim kami (POLDA) sedang melakukan investigasi terkait dengan masalah yang beredar atau tidak,” kata ASEP.
Kejahatan Salib adalah percakapan di media sosial setelah akun Tiktok @Cemotcemoti awal pekan lalu memposting rekaman video tentang keterlibatan Kepala Polisi Palmatak Anambas dalam kasus ini.
Rekaman suara dalam video berisi percakapan dua pria yang identitasnya tidak diketahui. Keduanya saling bertanya dan menjawab. Salah satu dari mereka bertanya berapa harga kepala polisi. Suara kedua menjawab untuk kepala polisi Rp10 juta.
Dalam rekaman suara, orang pertama bertanya dari mana RP10 juta datang. Dijawab dengan suara kedua, mereka adalah usaha patungan untuk kepala polisi.
Telah disebutkan dalam beberapa nama yang memberikan uang, rata -rata satu orang memberi Rp3 juta. Kepala polisi yang dimaksud dalam video itu, adalah kepala polisi Palmatak dengan IPTU K.
Video ini juga memiliki rekaman terkait dengan tujuh penduduk Anambas yang ditangkap oleh Badan Penguatan Badan Maritim Malaysia (APMM) yang ditemukan memiliki bahan yang dicuri pada platform minyak tetangga, seperti panel surya, baterai dan sebagainya,
Berita pencurian dan penangkapan terjadi pada bulan Februari 2025.
(Antara/gil)
