Berita Kami Punya Hak Bela Diri

by


Jakarta, Pahami.id

Amerika Serikat mengecam keras serangan yang menargetkan kedutaan besarnya di Bagdad dan fasilitas militer AS pada Jumat (8/12).

Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicaranya Matthew Miller kemudian mendesak Irak untuk membawa pelaku serangan ke pengadilan.


“Banyaknya milisi sekutu Iran yang beroperasi secara bebas di Irak mengancam keamanan dan stabilitas Irak, personel kami, dan mitra kami di kawasan,” kata Matthew Miller, seperti dilansir Reuters.

“Pemerintah Irak telah berulang kali berkomitmen untuk melindungi misi diplomatik serta personel militer AS, yang berada di negara tersebut atas undangan Irak. Hal ini tidak dapat dinegosiasikan, dan juga bukan hak kami untuk membela diri,” tambah Miller.

Tujuh mortir mendarat di halaman Kedutaan Besar AS di Bagdad dalam serangan pada Jumat (8/12) waktu setempat. Hal ini dilaporkan oleh seorang pejabat militer AS sambil mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap gedung di Zona Hijau yang dijaga ketat di Bagdad.

“Beberapa serangan roket dilancarkan terhadap pasukan AS dan Koalisi di sekitar Union III dan kompleks kedutaan Baghdad,” kata seorang pejabat AS seraya menambahkan tidak ada kerusakan, seperti dilansir AFP, Jumat (12/8).

Dia mengungkapkan bahwa pasukan AS di Irak dan Suriah juga menjadi sasaran serangan roket dan drone setidaknya lima kali lagi pada hari Jumat; tiga kali di pangkalan terpisah di Suriah, dan dua kali di pangkalan udara Ain al-Asad, sebelah barat Bagdad.

Serangan tersebut merupakan yang terbesar terhadap pasukan AS dalam satu hari di wilayah tersebut, terutama sejak pertengahan Oktober, ketika AS mendukung Israel dalam serangannya terhadap Hamas.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kedutaan Besar AS menyebutkan “dua roket” ditembakkan ke kompleks misi di Bagdad sekitar pukul 04.15 waktu setempat.

“Indikasi menunjukkan bahwa serangan itu diprakarsai oleh milisi yang bersekutu dengan Iran,” kata juru bicara AS.

Dia meminta pemerintah Irak untuk melindungi diplomat, mitra koalisi dan fasilitasnya, dan menambahkan: “Kami menegaskan kembali bahwa kami memiliki hak untuk membela diri dan melindungi personel kami di mana pun di dunia.”

Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan badan keamanan setempat untuk mengejar pelakunya. Dia menggambarkan para pelaku sebagai “kelompok yang tidak mematuhi hukum dan tidak mewakili keinginan rakyat Irak”.

Sementara itu, Misi PBB di Irak mengutuk serangan tersebut.

“Irak tidak dapat terlibat dalam konflik yang lebih luas, yang akan mengancam stabilitas dan pencapaian yang dicapai sejauh ini,” kata Misi PBB di Irak dalam sebuah pernyataan.

(Reuters/Kris)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);