Jakarta, Pahami.id –
Jepang meminta Cina Menghentikan beberapa jet tempur yang terus terbang dengan tidak benar pada jarak yang sangat dekat ke pesawat untuk mengumpulkan intelijen.
Tokyo marah karena insiden itu terjadi berulang kali dan risiko tabrakan.
Pada hari Jumat (11/7), Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan penerbangan tempur bomber JH-7 Cina dari 30 meter dari intelijen elektronik YS-11EB Jepang.
Insiden itu terjadi pada hari Rabu dan Kamis, dan terjadi di luar wilayah udara Jepang, tepat di atas Laut Cina Timur.
Kementerian Pertahanan Jepang menekankan bahwa meskipun insiden itu tidak menyebabkan kerusakan dari pihaknya, itu adalah risiko besar bagi keamanan pertahanannya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Takehiro Funakoshi menyampaikan “keprihatinan serius” kepada duta besar Tiongkok untuk Jepang, Wu Jianghao, mengenai masalah ini.
Funakoshi juga meminta Beijing untuk menghentikan kegiatan yang dapat “memicu tabrakan yang tidak disengaja”. Dia juga mendesak Cina untuk memastikan bahwa insiden yang sama tidak lagi terjadi.
Dikutip Korea Jongang setiap hari, China belum mengomentari insiden terbaru ini.
Namun sebelum itu, Beijing menuduh Jepang terbang terlalu dekat dengan pesawatnya dan memata -matai kegiatan militer rutin Cina.
Beijing juga menuntut agar Jepang menghentikan aksinya.
Di sisi lain, Jepang semakin terkejut untuk mempercepat perkembangan pasukan militer Tiongkok, terutama di wilayah barat daya Jepang.
Kedua negara telah melakukan tuduhan satu sama lain di udara yang sama yang terjadi bulan lalu.
Pada waktu itu, Jepang mengatakan pesawat tempur Cina terbang sangat dekat dengan pengawasan Angkatan Laut P-3C Jepang di Samudra Pasifik. Di daerah yang sama, dua maskapai penerbangan Tiongkok tampaknya berlayar untuk pertama kalinya.
(RDS)
