Jakarta, Pahami.id —
Departemen Luar Negeri Jerman menyerukan segera jeda kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Palestina saat ini membutuhkan tempat dan koridor yang aman agar tidak menjadi korban perang Israel-Hamas.
“Masalah ini sudah kita bahas secara intensif hari ini. Dalam rangkaian pembicaraan saya, saya mendesak agar lebih banyak titik perbatasan segera dibuka agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dan perbekalan kesehatan yang bisa menjangkau masyarakat Gaza,” kata Baerbock dalam keterangan resmi, Rabu (14). / 11). 2)
Baerbock mengatakan pekerja bantuan PBB harus bisa menjamin keamanan agar bantuan benar-benar sampai ke masyarakat sasaran.
Dalam pernyataannya, ia juga menyoroti rencana Israel untuk menyerang Rafah, ujung selatan Gaza tempat 1,4 juta warga Palestina mengungsi akibat invasi tersebut.
Menurutnya, Israel tidak bisa begitu saja mengambil nyawa warga Palestina di Rafah. Jika serangan seperti itu dilancarkan, maka akan terjadi “bencana kemanusiaan”.
“Oleh karena itu, kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata baru,” kata Baerbock.
Meskipun ada desakan ini, Baerbock bersikeras bahwa Jerman akan selalu “mendukung keamanan rakyat Israel” sesuai dengan posisi saat ini.
Ia mengatakan Jerman mendukung Israel untuk mempertahankan diri dalam kerangka hukum internasional dan mendukung keamanan rakyat Israel, yang juga berarti berkontribusi dalam mengakhiri konflik selama bertahun-tahun.
“Cara Israel mempertahankan diri, cara mereka melawan organisasi teroris Hamas, pada akhirnya berdampak pada keamanan rakyat Israel, yang dekat di hati kami,” ujarnya.
Jerman sejauh ini berusaha untuk tidak bersikap keras terhadap Israel atas agresinya di Gaza. Pasalnya, Jerman masih menebus ‘dosa’ masa lalu ketika Nazi Jerman membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi pada tahun 1933-1945 dalam peristiwa yang disebut Holocaust.
Invasi Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan 29.092 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Agresi ini semakin parah karena baru-baru ini tentara Zionis mengumumkan akan menyerang Rafah.
Dunia internasional menentang keras rencana tersebut karena khawatir dengan nasib rakyat Palestina. Serangan terhadap Rafah hanya akan membunuh lebih banyak warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.
Dalam pernyataan yang sama, Baerbock juga mengatakan ia membahas empat elemen penting dalam pembicaraannya di Israel.
Elemen-elemen tersebut mencakup jaminan keamanan, pemerintahan yang berfungsi, rekonstruksi Gaza, dan pembangunan negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel dalam kerangka solusi dua negara.
Bersamaan dengan itu, kata Baerbock, Israel harus yakin bahwa tidak ada lagi ancaman teroris dari Gaza terhadap rakyat Israel.
Sementara itu, masyarakat Palestina juga harus yakin bahwa mereka tidak akan terusir dari Gaza dan tidak akan ada pengurangan wilayah Gaza, termasuk di daerah penyangga di pinggir enclave.
(blq/baca)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);