Berita Jawaban Rusia soal Azerbaijan Airlines Diduga Jatuh Tertembak Rudal

by


Jakarta, Pahami.id

Rusia buka suara soal dugaan pesawat tersebut Maskapai Penerbangan Azerbaijan jatuh Kazakstan pada Rabu (25/12) karena sistem pertahanan udara salah menembak sasaran.

Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, mengatakan pesawat itu jatuh setelah memutuskan mengalihkan tujuan semula karena kabut tebal dan peringatan mengenai drone Ukraina.


Badan tersebut juga mengklaim bahwa pilot pesawat yang membawa 67 orang itu telah diberi pilihan bandara lain untuk mendarat di Chechnya. Namun, sang pilot dikabarkan memilih mendarat di Aktau, Kazakhstan.

Dikutip ReutersRosaviatsia menyatakan akan memberikan dukungan penuh terhadap penyelidikan yang dilakukan Kazakhstan dan Azerbaijan atas kecelakaan tersebut.

Namun, Rusia belum mengakui secara tegas bahwa pesawat tersebut jatuh karena sistem pertahanan udaranya. Sementara itu, indikasi awal dan investigasi otoritas mulai dari Azerbaijan hingga Amerika Serikat menyebutkan, pesawat tersebut jatuh akibat tembakan rudal dari Negara Beruang Merah.

Moskow mengatakan penting untuk menunggu penyelidikan selesai untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Sementara itu, empat sumber pemerintah Azerbaijan menceritakan Reuters bahwa mereka yakin pesawat itu terkena pertahanan udara Rusia.

Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.

“Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini,” kata Peskov di Moskow.

“Mengajukan hipotesis apa pun sebelum hasil penyelidikan keluar adalah tindakan yang salah,” ujarnya.

Pesawat Embraer 190 yang membawa 67 orang jatuh saat melakukan perjalanan dari Baku menuju kota Grozny, Rusia. Sebanyak 38 orang tewas akibat jatuhnya pesawat bernomor J2-8243 tersebut.

Hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami gangguan fisik luar. Investigasi ini juga menunjukkan keyakinan bahwa armada tersebut terkena serangan saat berada di udara.

Hal tersebut diungkapkan pihak maskapai sekaligus Menteri Transportasi Azerbaijan, Rashad Nabiyev, pada Jumat waktu setempat (27/12).

Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi, dapat disimpulkan bahwa ada campur tangan pihak luar, kata Menteri Nabiyev seperti dikutip wartawan. AFP.

(rds)