Jakarta, Pahami.id —
Tentara Israel mencari di Jalur Gaza selatan untuk memburu salah satu pemimpinnya Hamas yang diyakini bersembunyi di tengah kota utama provinsi tersebut.
Menurut laporan saksi mata, pasukan Israel menerobos pertahanan Hamas di kota Khan Younis dengan tank dan buldoser. Warga sipil yang mengungsi dari utara ke selatan harus mengungsi untuk menyelamatkan diri kembali.
Militer Israel sebelumnya menyatakan telah menembus garis pertahanan Hamas dan menemukan serta menghancurkan 30 terowongan terowongan Hamas.
Dalam keterangan videonya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengatakan pasukannya berhasil mendekati rumah pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar. Menurut juru bicara militer, rumah itu berada “di bawah tanah” di kawasan Khan Younis.
Hamas pada Rabu (6/12) juga menyatakan bahwa anggotanya saat ini terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan Israel “di semua sumbu serangan di Jalur Gaza.”
Mereka mengaku berhasil menghancurkan dua lusin kendaraan militer Israel di Khan Younis dan Beit Lahia di utara Gaza.
[Gambas:Video CNN]
Serangan militer Israel di Gaza selatan, yang sebelumnya dianggap sebagai tempat teraman di Jalur Gaza, telah membuat marah organisasi kemanusiaan global.
Pasalnya, hampir seluruh warga sipil mengungsi ke selatan setelah wilayah utara mendapat serangan besar-besaran sejak 7 Oktober.
Dengan meluasnya serangan ke arah selatan, berarti tidak ada lagi tempat yang aman bagi warga sipil untuk berlindung.
“Kami hancur dan kewalahan secara mental,” kata warga Khan Yunis, Amal Mahdi AFP.
“Kami membutuhkan seseorang untuk menemukan solusi sehingga kami dapat keluar dari situasi ini.”
Invasi Israel ke Gaza akibat serangan Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 16 ribu orang sejauh ini. Mayoritas korbannya adalah anak-anak dan perempuan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagian besar Gaza kini hancur. Sekitar 1,9 juta orang mengungsi akibat serangan Israel.
Warga sipil kini terpaksa mengungsi ke Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir, yang juga merupakan pintu gerbang bantuan kemanusiaan.
Namun serangan Israel tak urung menyasar kawasan pemukiman di Rafah.
“Terjadi pemboman, perusakan, selebaran, ancaman dan panggilan telepon untuk pindah dan meninggalkan Khan Yunis,” kata Khamis Al-Dalu, seorang warga yang mengatakan kepada AFP bahwa ia pertama kali meninggalkan Kota Gaza, kemudian dari Khan Yunis dan kemudian ke Rafah. .
“Ke mana kami harus pergi? Demi Tuhan, kami ingin kami pergi ke mana? Kami meninggalkan Khan Younis dan sekarang kami berada di tenda di Rafah.”
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, 17 orang tewas akibat serangan Israel di kawasan pemukiman di Rafah pada Rabu malam.
Reporter AFP menyaksikan banyak orang yang terluka, termasuk anak-anak, dilarikan ke rumah sakit setempat di Kuwait.
(blq/baca)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);