Jakarta, Pahami.id –
Kementerian WAQF dan Urusan Agama Palestina mengatakan Israel tidak menyediakan akses ke Masjid Ibrahimi Di Hebron, Tepi Barat Daya, untuk Muslim yang ingin melakukannya Doa Idulfitri.
“Pendudukan (Israel) menolak untuk menyerahkan masjid Ibrahimi, termasuk semua aula, meter, dan perpecahan, untuk perayaan Idul Fitri yang penuh berkah,” kata Menteri Waqf Mohamed Najm dalam sebuah pernyataan.
Najm mengatakan ini adalah yang keenam kalinya sejak awal Ramadhan tahun ini bahwa Israel menolak untuk membuka semua masjid untuk Muslim.
Dia menggambarkan tindakan itu sebagai pelanggaran yang hidup dan tidak pernah terjadi sebelum masjid Ibrahimi, memicu sentimen Islam, dan mengabaikan kemurnian ritual keagamaan.
Najm meminta orang -orang di Provinsi Hebron untuk menghadiri doa Fajr dan doa Idulfitri untuk menekankan tekad dan ketahanan berurusan dengan pendudukan peradilan.
Sebelumnya pada hari Sabtu, wilayah Yerusalem Mufti dan Palestina, Sheikh Muhammad Ahmad Hussein, mengumumkan bahwa hari Minggu akan menjadi hari pertama Idulfitri.
Masjid Ibrahimi terletak di Kota Hebron lama di Tepi Barat Daya, yang berada di bawah pendudukan Israel. Masjid ini adalah rumah bagi sekitar 400 pemukim ilegal yang dijaga oleh sekitar 1.500 pasukan Israel.
Pada tahun 1994, setelah pembantaian oleh pemukim ilegal yang membunuh 29 peziarah Palestina, Israel membagi masjid dengan mengalokasikan 63 persen wilayahnya untuk orang Yahudi, termasuk ruang doa, dan 37 persen untuk Muslim.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat, lebih dari 940 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 orang terluka dalam serangan oleh pasukan Israel dan pemukim ilegal sejak awal serangan terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.
Pengadilan Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel yang diduduki di wilayah Palestina adalah ilegal pada bulan Juli, dan meminta transfer semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(Dis/isn)