Jakarta, Pahami.id –
Presiden Ian Masoud Pezishkian Ketakutan akan tawaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia siap membantu mengatasi krisis air di negara musuhnya.
Melalui Akun X, Pezieshkian menegaskan bahwa Iran tidak dapat mempercayai Israel karena Tel Aviv pada saat yang sama menutup air dan akses ke makanan Palestina di Gaza Strip untuk memicu krisis kelaparan akut di wilayah tersebut.
“Rezim yang menutup akses ke air dan makanan untuk Gazan mengatakan itu akan membawa air ke Iran?
Pada pertemuan Kabinet Iran, Pezeshkian juga mengangkat masalah ini dan menyebut Israel “mereka yang tampaknya curang sekarang berpura -pura menunjukkan kepedulian terhadap rakyat Iran.”
“Pertama, lihat situasi sulit di Gaza dan orang -orang yang tidak berdaya, terutama anak -anak dengan kelaparan, kurangnya air minum yang baik, dan narkoba, karena pengepungan yang dibuat oleh rezim brutal,” katanya sebagaimana disebutkan Al Jazeera.
Pernyataan Pezishkian ini datang sehari setelah Netanyahu menyatakan bahwa Israel telah berjanji untuk membantu mengatasi kekurangan air di Iran jika negara itu “bebas” dari pemerintah saat ini.
Janji itu dinyatakan oleh Netanyahu dalam pesan video yang ditujukan untuk orang Iran, seperti yang dilaporkan oleh media Israel, termasuk Posting Yerusalem.
Pernyataan itu mencerminkan perubahan dalam ketegangan kedua negara yang terlibat dalam perang, baru -baru ini, Juni lalu.
Pada waktu itu, Israel meluncurkan serangan udara besar ke Iran untuk membunuh hampir 1.100 orang, termasuk beberapa komandan militer. Luar biasa, Iran juga meluncurkan serangan balik yang menewaskan 28 orang di Israel.
Selama akhir pekan lalu, Pezishkian mengatakan kepada para pejabat bahwa Iran sekarang menderita kekurangan air.
“Kami tidak punya air, tidak ada air tanah, dan tidak ada air di belakang bendungan kami, jadi katakan padaku, apa yang harus kita lakukan? Seseorang datang dan mengatakan kepada saya, apa yang harus saya lakukan?” kata Pezishkian.
Dia kemudian menegaskan bahwa “kita berada dalam krisis yang serius dan tak terbayangkan.”
Pezishkian menambahkan bahwa para ahli terkoordinasi pemerintahnya untuk menemukan solusi untuk masalah tersebut.
Sementara itu, para ahli mengatakan krisis dipicu oleh kekeringan dan salah urus sumber air.
(RDS)